[caption id="attachment_216485" align="alignleft" width="300" caption="(......dok.pri)"][/caption] Anakku, engkau sedang melamunkan apa? Melamunkan masa lalu? Masa lalu itu kenangan hidupmu yang telah lewat... Ibarat sebait doa yang telah terucap, Seumpama jalan yang telah terlangkah... Ataukah kau melamunkan yang akan datang? Ah, ...jangan anakku. Yang akan datang; ia belum nyata, biarlah ia menjadi impianmu... di detik yang akan datang pula. Putriku, syukuri dan nikmatilah hari ini, jam kini, menit ini, dan detik ini. Itulah kebahagiaan tersendiri. Kau mesti percaya, segala sesuatu ada masanya, masa: bahwa saat ini - hari ini adalah berkat untukmu. Berkat dimanapun kamu berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H