Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Berlabuh Namun Surut...

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Centang perentang tulisanku,
mengenangmu dalam cinta di kalbu terdalam,
manis, pahit, hambar perjalanan kita,
perlu jatuh bangun, untuk memperjuangkan hidup.

Aku terpana sekaligus terbata,
merangkumkan hasrat berteduh kata,
melambaikan masa yang telah tertinggal lama,
selamat jalan cinta.

Onak meronak bak bajak tegak,
enggan merangkak mengasah tanah,
menyingkal lembut membalik tabut,
usiaku berlabuh namun surut.

O, mimpi hidup berkalang kabut,
kemanakah hati  ini akan bertaut,
menuang asa nan mendalam,
dikala dunia berlimbah dusta.

Aku 'kan terpana.

-----------------------------------------------------------------------------

Pojok kampus, dikala pagi menyapa perigi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline