Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Tunjukkan Batang Hidungmu!

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak bermaksud apa-apa,
maksudku cuma satu,
jangan pernah kau malu;
tunjukkan batang hidungmu:

atau kau punya batang yang  lain?

Berkali sudah kuupayakan,
berkata dengan sopan,
bertulis dengan elegan,
komentarpun ku tak sembarangan:

bagai monyet pamer "ituan".

O, tunjukkan batang hidungmu,
jangan kau lempar batu,
lalu genggam kemaluanmu [sifat malu],
onak di kawan, enak dikau muntahkan:

dhewekkan ... (sendirian).

O, tunjukkan batang hidungmu,
andai hidupmu tak sebatas pagar,
bersanaklah, bermartabatlah;
lihat kiri - lihat kananmu:

dunia ini berputar, kawan!

Kancingkan baju - celanamu rapat,
umbar syahwat tiada dapat,
tak ubah hidup nikmat sesaat,
BEJAT, itulah yang didapat:

plus umpat tiada kendhat!*)

O, kau sundal jalanan,
mengelana mencari mangsa,
kantong celanamu penuh uang rampasan,
rakyat jelata topang derita:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline