Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Terkenal!

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Minggu, 2 September 2012. Jam  12: 15 dini hari.

Entah mengapa; mungkin karena malam minggu, mataku belum juga mengantuk. Iseng kubuka laptop usang, lalu kutancapkan kabel - nginternet - nyanbung, pluk! Muncullah 'mbah' Google,  kuketik di kotak hitam itu nama "Foke", lalu muncul tulisan: Search About4,060,000 results (0.21 seconds).
Merasa diriku kurang hormat kepada para petinggi negeri, kuketik nama "Fauzi Bowo", muncullah kalimat: Search About 3,710,000 results (0.18 seconds).

Lalu aku iseng lagi, kuketik nama "Jokowi", kemudian muncul tulisan: Search About17,540,000 results (0.17 seconds). Setelah itu kuketik lagi "Joko Widodo"  dan keluarlah  kalimat: Search About 3,930,000 results (0.18 seconds).

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Foke - Jokowi : 4.060.000 - 17.540.000

Fauzi Bowo - Joko Widodo: 3.710.000 - 3.930.000

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari keisengan itu keluarlah dari benak saya, tentang nama dan keterkenalannya.

Nama singkat (panggilan) mudah diingat.

Saya bisa memaklumi jika seseorang memunyai nama singkat, dan nama itu mudah diingat. Contoh Soekarno jadi bung Karno, Muhammad Hatta menjadi bung Hatta.....dst. Sampai sekarang orang akan lebih mudah mengingat - mengucapkan bung Karno dan bung Hatta, daripada mengingat - mengucapkan Soekarno dan Muhammad Hatta.

Keterkenalan nama seseorang bisa dipengaruhi oleh beragam faktor:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline