Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Puasa Pertama

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tulisanku hanyalah rasa kalbu,
doa bagimu yang slalu kucinta,
dalam suka dan duka bersama,
pahit getir, manis syahdu mendayu.

Kau bagai cakrawala hati,
harapanku yang tertanam dalam,
menghujam  inap kala sakit asmara,
puasa ini kau dalam pusara bumi.

Kuingin kau mengerti, cintaku,
akan rasa rindu sujud bersama,
aku imammu, kau mahdi abadi,
di relung raga yang 'kan sirna.

Puasa ini adalah puasa pertama,
kala rindu doa mendendam kesumat,
hingga batas hayat yang telah lumat,
mungkin juga 'kan terlewat.

Batas harapku sebungkus berkat,
lafalkan ayat suci menembus nurani,
senja kala yang mulai meredup,
menghantarmu beristirahat sunyi, sendiri.

--------------------------------------
Pojok kampus, kala hari menjelang pagi,  Agustus 2012.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline