Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

"Mak, Aku Haus"

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika ku kata:

"Mak, aku haus...."

kala itu juga,
engkau buka kancing bajumu,
engkau singkap kutangmu.
Susu yang menggelayut,
menyembul luhur:

"Ini anakku, minumlah susu mamakmu". Katamu.

Mak,
Kesediaan hatimu,
tak terkata.
Ketulusan cintamu, tak mengharap jasa.
Seperti susumu sejuk berberkat hidup.

Ketika kukata:

"Mak, aku haus...."

Nadi hidupmu terbagi sudah,
kau dan aku,
alam dan karya,
antara cita, cerita dan cinta.

Mak, aku  haus:  cuma tiga kata.
engkau balas beribu karya nyata,
tak nilai dengan aksara.

Ah, duniaku?
kapankah kau bersikap meng-ibu,
berderap dalam cinta,
bergerak dalam asa....

"Mak, aku memang haus; kini dan di sini!"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline