Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Gagal Tes Wawancara

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Mas, aku gagal wawancara, kemarin. Nggak lulus".  Kata Win (sebut saja begitu), ketika ia mendekatiku saat istirahat makan siang.

"Kenapa?"  Tanyaku.

"Nggak tahulah, Mas".

"La.. kok nggak tahu. Piye to?" tanyaku tidak yakin,  "coba ingat-ingat lagi, mungkin ada yang tidak beres saat itu,  entah caramu menjawab pertanyaan, caramu berpakaian, bahkan bau mulutmu pun ikut memengaruhi secara tak langsung...."

Kulihat wajah Win, agak memerah.

"Berpakaian, penampilan juga memengaruhi to Mas?"

"Ah, dikau ini gimana sih? Coba tengok, tampilanmu. Celana Jeans...koyak....dhiwut-dhiwut, rambut gimbalan.... Jika kondisimu saat itu, sama dengan situasimu saat ini, berhadapan denganku....wah gaswassst". Kataku.

"Jujur, mas Mar. Aku memang pakai celana Jeans saat tes wawancara.  Berkaos berkerah.  Wong...ada tulisan 'Ketika wawancara berpakaian bebas, rapi dan sopan'...."

Wajah si Win agak berembun. Bintik keringat mulai muncul....

"Win....Win. Dikau ini sarjana. Berpendidikan tinggi mbok ya yang bisa empan papan. Lain waktu, jika ada tes wawancara berpakaianlah yang rapi. Minimal berbaju, baju lengan panjang (kalau ada), potong - rapikan rambutmu. Coba hilangkan bau mulut (bau rokok).... dan seterusnya".

Aku melanjutkan makan. Win membisu. Kulihat ia sedang mencoba membuka Face Book. Di rak buku, sampul - judul buku, biasanya akan terlihat  lebih dulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline