Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Ku 'kan Berharap

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala mentari mencerah,
Merambah tanah pertiwi,
Semua terang benderang,
Memerah,  merona warna-warni.

Saat terlihat tetumbuhan hijau menghampar,
Merebak daun melata,
Merenda bumi, meretas gersang ...
Ah, surgaku...Indonesia.

Panjang pujian menggelak sukma,
Riang dendang memecah nada,
Berkecamuk....beramuk....rindu.
Kemanakah engkau kini tambatan pilu?

Setetes harap memadu janji,
Bak ibu pertiwi menunggu putri,
Kembali.

Indonesiaku,
Kukan berharap setiap saat,
Majulah...bangunlah tanpa ragu.

__________________________________
* coretan pagi seraya meniti hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline