"Papa, aku punya jepit l[r]ambut yang bal[r]u". Sapa anakku, Prima, ketika aku turun dari 'kuda besi' tungganganku. Putriku itu memandangku dengan senyumannya yang khas. Lalu ia menunjukkan penjepit rambutnya yang baru. "Aduh....anak papa tambah manis ni....". Putriku malu-malu. "Besok beli lagi ya Pa?" Putriku mulai menggelayut di tas cangklong yang kubawa.
"Ah, Prima. Prima pakailah apa yang ada dahulu [jenis dan tipe yang lain masih ada, red]. Itu 'kan belum rusak. Kalau sudah rusak, baru... membeli lagi". Kataku. Prima mengangguk. ------------------------------------------------------------------------ Catatan 1: "Berusaha mendidik anak sejak kecil, menerima apa yang ada; semoga jika dewasa - tua, ia TIDAK SERAKAH, korup dan lain sebagainya". Catatan 2: foto dokumen pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H