Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

"Laki-laki Tak Laku-laku" 1

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kupikir aku ini laki-laki yang tidak laku.  Wajahku tidak cakep, apalagi ganteng. Ternyata, ada juga orang yang berkenan melukis wajahku,  ketika aku nongkrong di Malioboro. Katanya  wajahku, wajahku natural. Wajah alami tak berminyak, tak berjerawat... lus mulus. Aku dibayar ketika dilukis, laku.

Kupikir aku ini pria tak laku, aku tak berpendidikan. Cuma sekolah ala kadarnya. Nah, beberapa waktu yang lalu, ada seorang gadis yang tulus mencintaiku. Ia katakan aku mencintaimu, karena dirimu, bukan pendidikanmu. Subhanallah.... aku selalu tersenyum jika memandang istriku. Mulia.

LAKU dan TIDAK LAKU, adalah kata jual beli. Ya, aku kadang menjual diri. Bayangkanlah. Berapa kali dalam sehari kita "menjual" diri? Atau "menjual" orang lain?

_________________________________________________
*) Kadang kita terlalu khawatir, bahkan ragu-ragu, dengan apa yang telah kita miliki. Allah melengkapi kita pada waktu-Nya. Itu saja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline