Sebulan ia aman damai sejahtera. Ia "jinak tunak" berada dirumah. Ada perubahan yang cukup kelihatan dalam sikapnya. Sembahyang, taat. Ngimami sembahyang, tak pernah telat. Dan yang sungguh membanggakan plus menggembirakanku; ia tidak duduk bersila, memegang kartu, taruhan uang.
Tetapi.... beberapa malam yang lalu, ia berjudi lagi, tentu dengan embel-embelnya, taruhan uang. Heran.... Tak hanya itu, ia malah berkong-kalikong dengan yang lain, berjudi dengan kemalangan - bencana (nyumbang berapa dapat berapa), berjudi politik (gue tenar, loe gue bayar)..... bahkan jabatan, kursi yang empuk mlenukpun untuk berjudi (gua dukung, loe melambung), 'You' gue lambungkan, tolong pundi gue digembungkan. Menawar hati dan menahan diri, perlu latihan; dan latihan itu rupanya tak cukup sebulan.
Aku hanya berpikir. Aku cuma rakyat biasa. Menjalani hidup seperti biasa.... Mungkin melihat hal yang anehpun sudah biasa. Dunia ini sungguh luar biasa....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H