Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

"Tetangga" Ikut Campur Tangan

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hidup dalam suatu komunitas, selalu ada hal-hal yang menyenangkan. Namun tak jarang juga ada hal-hal yang membuat hati kita jadi jengkel, merasa tercampuri, susah bergerak. Bahkan lebih parah lagi, terampas kemerdekaan kita de es te.

"Mau kemana?"

"Dengan siapa?"

"Ada urusan apa?"

"Ini harus begini....bukan begitu, harus ini...."  Huh......

Pertanyaan-pertanyaan tersebut sering saya dengar. Dalam banyak hal, saya bisa mengurus sendiri. Kalau terlalu banyak orang lain mencampuri urusan saya, seolah saya  tak punya "gigi" untuk mengigit dan memecahkan  masalah hidup.

Sekarang, tentang campur mencampui urusan rumah tetangga orang, pun negara orang. "Pasti ada udang dibalik batu" ketika AS Minta Otonomi di Papua Ditingkatkan, sederhana cara mikirnya. AS punya kepentingan dalam hal ini, keamanan dan kelangsungan "nafas"nya di negara kita. Semoga desakan AS itu itu bukan "udang yang membalik batu". Tapi sebuah usaha dan berniat baik... ya niat yang baik....

___________________________________________________________
*) Inspirasi: AS Minta Otonomi di Papua Ditingkatkan (KOMPAS, Jumat, 24 September 2010, hlm. 9).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline