Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Becak Tidak Boleh Masuk Kampus

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Maaf Mas, becak tak boleh masuk kampus". Sergah seorang satpam kampus itu didepan pintu gerbang kampus.

"Alasannya apa, Pak". Tanya pengayuh becak itu.

"Becak, bukan kendaraan pribadi. Lagi pula, di sini tempat kuliah, bukan tempat untuk mencari rejeki mengayuh becak". Jawab satpam ketus.

"OK, kalau begitu". Pengayuh becak itu membuka kursi (tempat duduk) becaknya. Ia mengeluarkan diktat kuliah, sekaligus dengan kartu pascasarjananya. Ia juga menunjukkan identitasnya sebagai pengajar paruh waktu di salah satu fakultas Universitas tersebut. Semua itu ia tunjukkan pada si satpam kampus.

"Maaf, Pak. Silahkan masuk". Si satpam kampus pucat pasi.

(Pengayuh becak itu seorang mahasiswa pascasarjana, umurnya baru 35 tahun. Ia juga seorang pengajar. Sebenarnya ia memiliki dua mobil tua, dua sepeda motor. Mobil tua dan sepeda motornya ia jual untuk biaya riset sekaligus ancangan menyusun disertasi... Sepulang kuliah ia mengayuh becak sembari mengamati perilaku pedagang menengah disalah satu pasar XXXX XXXXXX.  Pasar XXXX XXXXXX itulah sebagai subyek penelitiannya.  Istrinya seorang tenaga medis, dokter).

--------------tugas dan jabatan itu amanah-------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline