Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Kursi Itu...

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kursi itu empuk, dingin dan nyaman; jika orang yang mendudukinya berhati mulia. Orang yang duduk tahu, sadar dan selalu mau bersimpuh dihadapan yang mahakuasa.

Kursi itu panas, jika yang menduduki berhati serakah. Mencapainya tak tepuji. Menyikut yang mendekati maut, menginjak yang sekarat, menertawakan yang tertawan.

Kursi itu murah, jika yang duduk itu sadar. Sadar bahwa kursi adalah pemberian, sarana untuk amanah.  Kursi sarana untuk dapat mendengarkan yang tak terdengar, memperhatikan yang tak berhati. Kursi itu murah, bahkan gratis....karena ia hasil kepercayaan.

Kursi itu berkat, jika yang duduk disitu tahu mengabdi dan melayani. Tahu mengabdi dan melayani orang lain, bukan diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline