Saleh nama anak itu. Ia baru berumur tiga tahun. Mulutnya 'nyenyes', 'nyerocos' menanyakan ini, menanyakan itu....jika ia melihat sesuatu yang baru baginya. Suatu ketika ibunya merasa risih dengan kebawelannya.....
"Hah, anak kog nggak bisa diam. Diam bentar kenapa sih?"
"Lho, mama ni gimana. Kata mama, cepatlah besar Nak. Pandailah dalam ilmu. Cepatlah bicara, nak; mamamu mendengarkan. Mau minta apa nak; susu, minum....dan seterusnya. Itu kata-kata mama 'kan?" Kata Saleh.
"Benar, Nak. Tapi nggak perlu terus-terusan bertanya 'kan? Mama juga capai menjawabnya." Jawab sang Mama, agak kesal.
"Ah, mama. Mama senang kalau Saleh tak tahu apa-apa?"
Sang Mama diam saja....
_________________________________________________
*)Bahasa Latin, qui tacet, consentire videtur: barang siapa yang diam, dia itu dianggap setuju (...setuju dengan ketidaktahuan, setuju dengan kebodohan dan seterusnya).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H