Dentang jam merobek lamunan malam,
merambat masuk di dalam telinga,
panggilan yang beruntun via telepon kuterima,
"Apa kabar, ada dimana....,"sapamu!
Tak kusangka suara renyah,
menelusuri menitis bibir merekah,
menggelayut di bantalan gundah,
"Mas, aku kesepian..nian!"
Kurenda malamku yang semakin lalu,
seolah nafas harapmu mengajak hinggap,
dalam pelukan rindu meraung sendu,
memantul di kala sekian puluh tahun.
Ah, andaikan kamu kesepian,
nadi hidupmu tak kan pudar buyar,
ia tertata bersama raga yang merenta,
yang mungkin berontak disebut tua....
Sepinya hari, berlalunya waktu,
pucuk rindu selalu sendu,
patah mematah bertemu alam nyata,
cinta, rindu kadang buta tak beraksara!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI