Lihat ke Halaman Asli

Ranah Sendu

Diperbarui: 15 April 2019   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pamelaa07.tumblr.com

Gundah ku mengenang cumbu.

Melongok langit nan teduh.

Biar akal masih melekat, namun fantasi melayang - layang.

Biar raga tak terlihat, namun jiwa tetap terngiang.

            Simpang jalan nan sendu.

            Bagai distorsi jingga yang kulihat dalam kubangan kala itu.

            Rinai hujan hanya membuat ku semakin candu.

            Meradang -- radang, menagih rindu.

Malam.

Sungguh kelam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline