Lihat ke Halaman Asli

Kelompok 10

Mahasiswa Semester 2

Pengaruh Budaya Luar (K-Pop) Terhadap Remaja

Diperbarui: 20 Juni 2023   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Malang - Dengan berkembangnya zama saat teknologi yang digunakan saat ini semakin canggih dan modern. Teknologi modern saat ini menciptakan perkembangan teknologi informasi kususnya media masa. Pada teknologi informasi ini pastinya dapat menyebarkan informasi terkait budaya dari seluruh dunia. Penyebaran informasi pada media massa saat ini berkaitan dengan budaya populer atau dikenal sebagai budaya pop.

Budaya pop secara sosiologis merupakan budaya yang sedang tren, banyak diminati dan cepat berganti. Kebudayaan populer biasanya berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan orang tertentu, seperti musik, film, fashion, dan lain-lain (Bungin, 2006:100 dalam Riauzie Poetri, 2014).

Budaya yang sangat populer pada kalangan remaja saat ini yaitu budaya yang muncul dari negara Korea Selatan seperti boy band & girl band K-pop, Drama Korea, Film Korea, kuliner dan juga dalam hal fashion. Budaya Korea berkembang begitu pesatnya dan sangat meluas serta budaya tersebut diterima publik sampai menghasilkan sebuah fenomena demam Korea (Korean Wave). Indonesia adalah salah satu negara yang terkena fenomena demam korea (Korean Wave). Terlihat pada televisi atau media internet Indonesia saat ini sedang berlomba lomba untuk menayangkan atau menginformasikan seputar berita berita Korea.

Dengan begitu  para remaja sangat terobsesi dengan hal-hal yang berbau korea sehingga mereka tidak mengetahui perkembangan dunia entertaiment Indonesia, justru mereka lebih mengikuti dan antusisas dengan perkembangan dunia entertainment Korea, banyak dari mereka memilih gaya fashion ala Korea, mempelajari tulisan dan bahasa Korea tetapi tidak pernah mempelajari bahasa daerahnya sendiri. Bahkan di jejaring sosial banyak dari mereka yang mencantumkan beberapa kota di Korea Selatan sebagai kota tempat tinggal atau kota asalnya, banyak juga yang menggunakan nama Korea untuk nama jejaring sosial mereka. Tentunya hal ini memberikan dampak bagi pembentukan mental remaja Indonesia. Para remaja seakan kehilangan jati dirinya dan lupa akan budayanya sendiri.

Untuk pecinta K-Pop budaya Korea Selatan punya daya tarik tersendiri. Ibarat efek samping dari menikmati musik dan drama Korea. Drama Korea inilah yang secara tidak sadar menjadi kampanye penyebaran budaya dan kulinernya. Di Cirebon, terdapat beberapa kedai atau tempat makan yang mengusung konsep Korean Style seperti Haebaragi dan Epen's Box. Kimbab, ramyeon, bulgogi, kimchi, daenjang Jjiggae, bibimbap serta samyang masuk dalam menu makanan yang tersedia di sana. Tidak hanya di Cirebon namun tempat makan atau cafe ala ala korea sudah menyebar diberbagai kota kecil maupun besar. Dengan begitu para remaja Indonesia akan lebih tertarik dengan kulineran Korea ketimbang kulineran Nusantara.

Dari budaya demam Korea (Korean Wave) ini remaja Indonesia akan lebih up to date pada berita Korea dari pada berita Indonesia dan juga fashion fashion yang digunakan lebih condong pada fashion Korea tak hanya itu drama drama, film, series Korea akan lebih laku di tonton ketimbang drama drama, film, series indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline