Lihat ke Halaman Asli

Batu Bata Ramah Lingkungan dari Plastik

Diperbarui: 24 Februari 2019   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan Ecobrick bersama anak-anak SD N 3 Ngeling (Sumber : Dokumentasi Penulis)

Sampah menjadi salah satu masalah yang paling umum ditemui di lingkungan masyarakat. Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan masih belum dimiliki, apalagi untuk mengolah atau mendaur ulang sampah. 

Masalah sampah ini juga yang terjadi di Desa Ngeling, Kecamataan Pecangaan, Kabupaten Jepara. Adanya tempat sampah nyatanya tidak membuat masyarakat mau membuang sampah pada tempatnya, sehingga ketika musim hujan datang seringkali air meluber dan membanjiri jalan di Desa Ngeling. Hal ini, karena adanya penumpukan sampah di saluran air sehingga menghambat aliran air dan sebagian besar sampah tersebut berasal dari sampah plastik jajanan anak-anak. 

Melihat masalah ini, TIM I KKN Universitas Diponegoro Desa Ngeling ingin mencoba mengurangi sampah yang berserakan di Desa Ngeling dengan cara membuat "Ecobrick". Ecobrick merupakan pengganti batu-bata ramah lingkungan yang terbuat dari botol plastik dan diisi dengan sampah-sampah plastik hasil jajan. 

Selain ingin mengurangi sampah, TIM I KKN Universitas Diponegoro Desa Ngeling juga ingin menanamkan nilai untuk penyadaran pengelolaan sampah. Sehingga program "Ecobrik" ini dijalankan kepada anak-anak sekolah dasar yang terbagi menjadi 4 sekolah di Desa Ngeling.

 Program ini terbagi menjadi 2 tahap yaitu sosialisasi tentang "Ecobrcik" dan pembuatan Ecobrcik bersama dengan anak-anak di sekolah dasar tersebut. Nantinya, hasil "Ecobrick" buatan anak-anak SD akan dijadikan alat pengganti kursi.

Tanggal 25-26 Januari 2019, mahasiwa/i KKN UNDIP mengadakan sosialisasi mengenai ecobrick di SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Desa Ngeling. Kegiatan sosialisasi dimulai pukul 09:00 WIB-11:00 WIB di ruangan kelas. Sosialisasi di SD Negeri  1 di ikuti oleh siswa/i kelas 1 sampai kelas 6. Sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa/i terhadap bahayanya sampah dengan menjadikan sampah sebagai barang guna dan mengurangi dampak sampah bagi lingkungan. 

Siswa/i SD Negeri 1 sangat antusias dalam mengikuti kegiatan. Dari sosialisasi ini, diharapkan siswa/i dapat membuat dan menerapkan ecobrick untuk membantu mengurangi sampah plastik di lingkungan. Sosialisasi ini dilakukan karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap dampak buruk dari buang sampah sembarangan. 

Materi yang disampaikan saat sosialisasi di dalam kelas berupa bahaya buang sampah sembarangan, cara pembuatan ecobrick, dan manfaat ecobrick. Selain sosialisasi, dilakukan games yang mengajak siswa untuk aktif terlibat dalam mengenal satu dengan yang lainnya.

 Selain itu, dilakukan sesi tanya jawab dengan siswa/i terkait tentang ecobrick dan diakhir sosialisasi kita memberikan tugas kepada siswa/i untuk membawa botol aqua, plastik bungkus siss makan, gunting dan kayu dan dibawa minggu selanjutnya.

Sosialisasi Ecobrick di SD N 4 Ngeling (Sumber : Dokumentasi Penulis)

Setelah melakukan sosialisasi di semua sekolah dasar Desa Ngeling, yang berlangsung dari 25 s.d 30 Januari 2019. TIM I KKN Universitas Diponegoro Desa Ngeling melakukan praktek membuat "Ecobrcik" bersama anak-anak SD Desa Ngeling yang dimulai tanggal 1 s.d 5 Februari 2019 di halaman sekolah masing-masing mulai dari SD Negeri 1 sampai SD Negeri 4. 

Hasil dari "Ecobrick" yang dibuat oleh anak-anak di setiap sekolah dasar dikumpulkan kemudian di satukan dengan menggunakan lem pipa untuk dibentuk menjadi kursi oleh TIM I KKN Universitas Diponegoro Desa Ngeling.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline