Lihat ke Halaman Asli

Sinetron Berjudul PSSI

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="" align="aligncenter" width="330" caption="Garuda di dadaku"][/caption] Berbicara sepak bola di negeri ini memang tidak ada habisnya. walaupun minim prestasi masyarakat di negeri ini tidak pernah benci terhadap olah raga yang satu ini, bahkan ketika keributan di organisasi seperti tidak ada ujungnya. Kalau saya menganalogikan sepak bola Indonesia saat ini seperti sinetron stripping yang tidak jelas ending ceritanya, sebut saja dua sinetron yang fenomenal seperti 'Tersanjung' dan 'Cinta Fitri'. Sepertinya tidak harus penggila sinetron yang tahu bahwa sinetron itu merupakan sinetron yang panjang dan hampir tak berujung. Dengan cerita yang dibuat-buat dan terkesan asal nyambung, sinetron itu terus diputar. Begitu pula sepakbola negeri ini. Setelah munculnya dualisme kompetisi, ternyata pergantian pimpinan PSSI tidak menyelesaikan masalah, justru malah menambah masalah supaya ceritanya nyambung terus. Timnas pun terus berputar-putar masalahnya,sebelumnya pemain ISL tidak boleh ikut masuk timnas. Ada pihak yang protes. Nah, sekarang giliran diberi kesempatan oleh PSSI, malah pemain tidak diperbolehkan memperkuat timnas, karena alih-alih akan ada timnas versi lain. Sebenarnya inti permasalahan sepakbola menurut saya adalah konsistensi dan ketegasan pemimpin. Dan tidak bisa dipungkiri, kalau hal itu tidak akan dimiliki jika pemimpinnya masih dipengaruhi pihak-pihak yang 'cuma cari untung' di sepakbola kita. Sepakbola memang menjadi sebuah lahan yang amat menggiurkan untuk sebuah bisnis. Kalau tidak begitu, tidak mungkin PT.Liga Indonesia berjuang mati-matian mempertahankan konsistensinya, begitu pula penyelenggara IPL yang bersikeras menjalankan liga walau isinya tim kelas dua bahkan tiga (karena ada tim Persija jadi-jadian disana). Dari dana sponsor, hak siar, maupun segala keuntungan itu mungkin telah menyilaukan para orang-orang yang selama ini bilang ingin memajukan sepakbola Indonesia. Jadi kelanjutan sinetron sepakbola negeri ini belum ketahuan, dan memang belum ada yang tahu. Seru juga kali ya kalau ada duel timnas PSSI vs timnas KPSI,  atau adu penalti antara AP vs AB, terus nanti yang kalah dijitakin satu stadion,hahahaha. Sebagai penikmat, mungkin saatnya kita jadi penonton sinetron yang setia, jadi mau bagaimanapun akhir ceritanya, ya kita tidak perlu masuk ke dalamnya, cukup menikmati para aktor tersebut yang sedang beradu akting. Ironi apapun yang terjadi, saya tetap akan bilang, Maju terus sepakbola Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline