Lihat ke Halaman Asli

Alfath, Mahasiswa Komunikasi BINUS University Menang Juara 1 Nasional Lomba Esai SDGs Airlangga Writing Competition AWC 2022

Diperbarui: 1 Oktober 2022   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa, Mahasiswa Ilmu Komunikasi BINUS University Raih Juara 1 Nasional Lomba Esai SDGs Airlangga Writing Competition

Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa (Alfath), pendiri startup Flemmo Enterprise Music, mahasiswa S1 program studi Ilmu Komunikasi (Communication), Faculty of Digital Communication and Hotel & Tourism, Bina Nusantara University, BINUS Malang, raih juara 1 tingkat nasional lomba menulis essay ilmiah Airlangga Writing Competition (AWC) 2022. Lomba ini mengusung tema upaya SDGs untuk mitigasi krisis global, "SGDs Efforts to Mitigate the Global Crisis".

Alfath, panggilan akrab Maharsyalfath, membahas tentang ekonomi kreatif, khususnya industri musik dan solusinya. Alfath menulis esai ilmiah setebal 15 halaman, berjudul: "Innovations in Song-Making and Digital Music Arrangement Services Using Artificial Intelligence Technology to Support SDGs".

Baca Juga: Produksi Lagu Aransemen Musik Teknologi AI, Flemmo Enterprise Music 30 Finalis Nasional Diplomat Success Challenge

Airlangga Writing Competition (AWC) merupakan ajang kompetisi esai internasional yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga (BEM UNAIR) yang diikuti oleh para cendekiawan muda dari dalam dan luar negeri. Peserta dapat memilih subtema lomba yang mengangkat isu global, yaitu ekonomi, hukum, kesejahteraan, dan lingkungan.

Menurut Alfath Flemmo, musik merupakan industri kreatif yang mampu mendukung semua bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs). Musik dapat mengekspresikan moral, emosi, dan budaya. Generasi muda dapat membantu pemerintah dalam menyampaikan pesan pembangunan melalui musik dan lagu.

Baca Juga: Jasa Pembuatan Lagu Aransemen Musik Flemmo Finalis 20 Startup Terbaik Internasional Java Business Competition JBC 2022

Namun demikian, seiring dengan pesatnya laju perkembangan teknologi 5.0, implikasinya juga membawa problem baru dalam pekerjaan jasa pembuatan lagu dan aransemen musik. Seorang audio engineer dituntut untuk bekerja cepat menyesuaikan dinamika pasar. Produser musik dapat bekerja hingga 24 jam sehari, 7 hari seminggu untuk memenuhi kebutuhan klien. Tentunya, ini sangat melelahkan.

Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa, Mahasiswa Ilmu Komunikasi BINUS University Raih Juara 1 Nasional Lomba Esai SDGs AWC 2022

Alfath Flemmo menawarkan solusi, yaitu penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang saat ini memudahkan para musisi untuk membantu memproduksi musik digital.

Lebih lanjut, Alfath Flemmo komposer muda generasi Z, produser musik Aroenika asal Jombang, Jawa Timur ini mengatakan bahwa musik di masa depan akan sangat akrab dengan algoritma. Penggunaan teknologi AI dapat membantu composer untuk menerjemahkan secara akurat dan merancang variabel dalam komposisi musik seperti nada, ritme, dan perkusi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline