Curah hujan di wilayah NTT, termasuk provinsi Flores Timur, belum stabil dan masih di bawah standar minimum. Para petani setempat sudah mempersiapkan lahan mereka untuk musim tanam tahun ini. Sebast Sina Creden, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Flores Timur, mengatakan.
Menurut Sebast Sina Creden, para petani sedang membuka lahan untuk ditanami di hampir seluruh wilayah Provinsi Flores Timur. "Petani di Flores Timur sedang mempersiapkan lahan untuk musim tanam tahun ini. 'Persiapan lahan adalah kebiasaan, sesuatu yang dilakukan petani secara alamiah,' katanya kepada Florespos.net, Senin (20/11/2023). Dency Kreden (Sebast Sina Kreden), dari BMKG, mengatakan prakiraan cuaca dari BMKG menunjukkan bahwa saat ini masih kemarau, tetapi ada beberapa hujan di wilayah Flores Timur. "Namun, hujan belum stabil.
Prakiraan cuaca terbaru belum dipublikasikan. Semoga saja hujan akan lebih stabil. Para petani sekarang sedang mempersiapkan lahan mereka untuk musim tanam tahun ini,' katanya. Menurut Dency Creden, para petani biasanya membersihkan lahan untuk persiapan musim tanam. Sementara itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, melalui para penyuluh lapangan, membimbing para petani untuk mempersiapkan lahan mereka agar siap untuk ditanami.
"Selain membimbing petani, kami juga menyiapkan dan mendistribusikan benih kepada para petani. Benih memang sangat terbatas, tapi kami harus terus melakukan intervensi', kata Dency Creden. Mengenai benih, Dency Creden mengatakan bahwa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mendorong petani untuk menggunakan benih lokal untuk padi dan jagung karena benih tersebut lebih cocok dengan karakteristik alam Flores Timur.
"Kami hanya memiliki benih yang cukup untuk 300 hektar lahan kering; kami hanya memiliki 300 hektar benih padi sawah. Kami juga memiliki 15 ha mangga," katanya. Dency Kreden menambahkan: 'Kami juga telah menjatuhkan pupuk. Kami masih belum memiliki benih jagung. Kami meminta 5.000 hektar. Jika kami memenuhi permintaan tersebut, kami dapat mendistribusikan benih jagung ke setiap kecamatan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H