Lihat ke Halaman Asli

Heli Resti

Auditor

Dipingit Covid

Diperbarui: 23 April 2020   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kartini, kehebatannya pahlawan jaman dulu adalah besar dalam pingitan namun memiliki pikiran besar yang terbuka luas dan harus maju. "Aku Mau" tulisnya dan tak terhalangilah cita-cita.

Di masa ini, tak ada lagi istilah pingit seperti jaman Kartini. Tak ada orang dipingit, mungkin sudah hilang istilah itu tinggal sejarah, masuk museum.

Namun... nah sekitar mungkin sebulan ini dan lebih tepatnya sejah Covid 19, himbauan #stayhome#staysafe#dirumahsaja#jangankeluar, ini adalah bentuk dipingit juga. Masyarakat tiba-tiba harus merasakan apa yang dulu namanya "dipingit".

Bedanya adalah, dulu dipingit seperti hukuman atau aturan yang cenderung tidak wajar atau fair khususnya wanita. Sekarang "dipingit" merupakan himbauan bahkan instruksi pemerintah demi kebaikan bersama dan yang lebih besar demi masyarakat dan bangsa bagi semua tak kecuali. Bila masyarakat patuh terhadap "pingitan" ini maka akan lebih mudah menghadapi pandemic covid 19.

Apa rahasia Kartini saat dipingit? Salah satunya adalah fisiknya dipingit tetapi pikirannya terbuka, jauh melewati batas fisiknya. Saat ini, mungkin lebih mudah dengan internet bisa berjalan kemana yang mau, bahkan sempat browsing tak perlu dan curhat atau cuitan tak perlu di medsos. 

Kartini menjadi besar karena pikiran tidak dipingit. Jadi bagaimana kita yang dipingit covid memiliki pikiran yang positif, terbuka, mencari inspirasi dalam waktu dan kemayaan. Menggunakan waktu dan akal kita untuk menjadikan masa pingitan menjadi mudah, karena kita sedang dipingit covid. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline