Lihat ke Halaman Asli

Merasa Diri Paling Baik?

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12994617421639027478

Bergunjing, Menjelekkan orang lain, Bilang duh gue sebel sama diaaaa.... gregetan Bilang tuh pencopet gak ada otaknya. Bilang apa siy yang dia pikirkan waktu berbuat itu? Apa dia gak mikir Tuhan, dsb Banyak hujatan yang bisa kita lontarkan ke orang lain. Namun.. sudahkan melihatnya dari sisi dia sebelum menghujatnya? Bisa jadi si pencopet itu terpaksa mencopet demi membeli obat turun demam buat anaknya yang sedang sakit dan tak ada uang sama sekali yang bisa dia dapatkan dan sudah 2 hari dia sendiri tak makan demi anaknya? Bisa jadi tuh pelacur menlacurkan diri karena himpitan ekonomi dan dijual oleh ortunya atau untuk membiayai adiknya yang masih kecil dan butuh perawatan lebih. Bilang tuh orang koq bisa2nya berbuat gitu? gak takut dosa? Teman... apakah diri kita sendiri sudah layak tuk dibilang tak berdosa? Mungkin dosa dia kelihatan, dan dosa kita sendiri blum tentu lebih kecil daripada dosa yang mereka perbuat, bukan? Sudahlah, tak perlu menghakimi orang lain. Bukankah menghakimi itu adalah sebuah bentuk kesombongan manusia? Dimana diri sendiri ingin dibilang lebih baik daripada orang yang kita hujat? Kadang.... belum tentu saat kita dihadapi dengan situasi yang sama dengan orang yang kita hujat itu, kita bisa berbuat lebih baik daripada orang yang kita hujat, bisa jadi bahkan lebih buruk. Ada yang bilang fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Sudah saatnya kita menahan perkataan yang jelek-jelek agar tak keluar dari mulut kita. Karena apa yang keluar dari mulut kita adalah suatu cerminan isi otak dan hati kita. Have a nice day marilah bercemin diri God Bless You ---- *sekedar pengingat diri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline