Lihat ke Halaman Asli

fahmi karim

Suka jalan-jalan

Catatan Pinggir 1 Juni

Diperbarui: 1 Juni 2021   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: BPIP

Setidaknya saya harus berterima kasih kepada Pak Presiden Joko Widodo atas libur hari ini, 1 Juni. Berkat beliau, yang menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) No. 4 Tahun 2016 yang menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila, pada akhirnya 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional mulai tahun 2017.

Sekali lagi, terima kasih, yah, Pak Presiden. Semoga saya jadi Direktur Utama. Huyyy...

Mari menikmati hari refleksi nasional dengan cara apa pun.  

Anda hari ini menikmatinya dengan rebahan saja? Dasar tidak pancasilais. Saya yakin Anda tidak akan lolos uji Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Meski kita tahu, yang dinamakan ideologi (an sich) adalah satu sistematika pemikiran yang rigid, ketat. Katakanlah jika berkaitan dengan negara yaitu sebuah filsafat politik. Layaknya ideologi-ideologi besar dunia; komunisme, fasisme, liberalisme.

Misalnya dasar pendirian negara Prancis; liberte, egalite, fraternite. Namun apakah itu berarti bisa dikatakan sebuah ideologi? Uni Soviet mungkin jelas dikatakan sebagai negara yang membasiskan dasar negara pada ideologi. Atau Venezuela dan Kuba.

Bagaimana dengan Indonesia?

Tapi sudahlah. Jangan diperpanjang. Kita sedang dalam era "pengawasan".

Pancasila itu lahir dari serapan "pandangan dunia". Jika dipilah-pilah dengan detail, seluruh ideologi bisa masuk. Dari sila pertama sampai sila kelima.

Inilah kepintaran dari para pendiri bangsa. Bahwa pancasila adalah satu dasar negara yang terterima, baik itu dari "pinggir kanan" sampai "pinggir kiri".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline