PERSPEKTIF REALISME DALAM MENGANALISIS PERANG DAGANG ANTARA AMERIKA SERIKAT DAN TIONGKOK
Perang dagang adalah konflik ekonomi yang terjadi ketika suatu negara memberlakukan atau meningkatkan tarif atau hambatan perdagangan lainnya sebagai balasan terhadap hambatan perdagangan yang ditetapkan oleh pihak lain. Dalam kasus ini, perang dagang terjadi antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah mendominasi perdebatan global dalam beberapa tahun terakhir. Konflik ini melibatkan dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia dan memiliki konsekuensi yang luas, baik dalam konteks ekonomi, politik, maupun keamanan. Realisme adalah pendekatan teoritis yang menganggap negara-negara sebagai aktor utama dalam sistem internasional yang bersaing untuk kekuasaan dan keuntungan. Teori ini menekankan kepentingan nasional, perjuangan untuk kelangsungan hidup, dan dominasi sebagai faktor kunci utama dalam hubungan internasional.
* Realisme Ofensif
Realisme ofensif berpendapat bahwa negara-negara akan selalu berusaha untk meningkatkan kekuatan mereka dan memperluas pengaruh mereka. Dalam sistem anarki,negara-negara yang tidak berusaha untuk meningkatkan kekuatan mereka akan berada dalam posisi yang lemah dan rentan terhadap serangan dari negara lain. Dalam kasus perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Amerika dapat dilihat sebagai negara yang berusaha untuk meningkatkan kekuatan dan pengaruhnya. Amerika adalah negara yang kuat dan perang dagang yang dilakukan dengan Tiongkok adalah untuk melindungi dan mempromosikan kepentingan nasional mereka.
* Realisme Defensif
Realisme defensif berpendapat bahwa negara-negara hanya akan berusaha untuk meningkatkan kekuatan mereka jika mereka merasa terancam oleh negara lain. Dalam sistem anarki, negara-negara yang tidak terancam akan cenderung untuk hidup berdampingan secara damai. Dalam kasus ini, Amerika Serikat dan Tiongkok bersaing untuk mempertahankan atau meningkatkan posisi mereka dalam hierarki kekuatan global. Perang dagang dapat digunakan sebagai alat untuk mempertahankan keseimbangan kekuatan di wilayah mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H