Abstrak: Peningkatan pemberian ASI eksklusif merupakan tantangan krusial dalam mencapai Target Global Nutrisi 2025 Dalam situasi pandemi COVID-19, layanan konseling menyusui menjadi lebih sulit diakses, dan pelanggaran terhadap Kode Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI semakin tinggi. Praktik menyusui yang optimal adalah kunci untuk menurunkan stunting pada anak di bawah usia lima tahun. Inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan memberikan perlindungan terhadap infeksi saluran cerna dan kandungan gizi yang diperlukan untuk mencegah stunting.
Pendahuluan:
Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu pilar utama dalam upaya mencapai Target Global Nutrisi 2025. ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber gizi terbaik bagi bayi yang baru lahir, karena mengandung nutrisi lengkap yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. Meskipun telah ada peningkatan dalam praktik pemberian ASI eksklusif di berbagai negara, tantangan masih ada, terutama pada tahap awal kehidupan bayi.
Dalam situasi pandemi COVID-19, akses terhadap layanan konseling menyusui menjadi lebih sulit, dan pelanggaran terhadap Kode Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI semakin tinggi. Terdapat enam poin penting dalam Target Global WHA 2025, termasuk meningkatkan kesadaran pemberian ASI Eksklusif untuk bayi. Pemberian ASI sejak dini dan secara eksklusif amat penting bagi kelangsungan hidup seorang anak, serta untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit yang rentan mereka alami.
Pembahasan:
Peningkatan pemberian ASI eksklusif merupakan isu krusial dalam upaya mencapai Target Global Nutrisi 2025. Dalam pembahasan ini, kita akan mengeksplorasi berbagai aspek terkait pemberian ASI eksklusif, tantangan yang dihadapi, serta solusi yang dapat diterapkan.
Tantangan dalam Pemberian ASI Eksklusif:
Kesadaran dan Edukasi: Meskipun kesadaran tentang pentingnya ASI eksklusif telah meningkat, masih banyak ibu yang kurang memahami manfaatnya. Edukasi yang efektif perlu ditingkatkan.
Akses Terhadap Layanan Kesehatan: Beberapa wilayah masih memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan, termasuk konseling menyusui. Ini mempengaruhi praktik pemberian ASI eksklusif.
Pandemi COVID-19: Situasi pandemi telah memperumit layanan kesehatan, termasuk layanan konseling menyusui. Banyak ibu menghadapi tantangan dalam mengakses informasi dan dukungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H