Lihat ke Halaman Asli

Sigit Santoso

Peduli bangsa itu wajib

Teater MU Vs Liverpool di Piala FA

Diperbarui: 25 Januari 2021   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tendangan Bebas Bruno yang menjadi pamungkas kemenangan MU vs Liverpool (gambar dari timeslive.co.za)

Pertemuan MU vs Liverpool memperebutkan tempat di 16 besar piala FA musim ini memang serasa Final yang terlalu awal. Musuh bebuyutan yang selalu seru jika bertemu. Dua-duanya merah namun gengsinya bagi pendukung masing-masing tak pernah lekang.

Meskipun dalam sejarah pertemuan keduanya di Piala FA, Liverpool belum pernah menang sejak tahun 1990. Tapi Salah dan Firmino tetap ancaman menakutkan. Pada pertandingan kali ini, 25/1/20201 dini hari, setidaknya dua goal yang diborong Mohammed Salah di menit 18' dan 58' dan Firmino mendapatkan pujian sebagai man of the match, membuktikan hanya masalah keberuntungan saja The Reds pulang dengan tangan kosong.

Liverpool padahal sedang membutuhkan momen bangkit dari kekalahan beruntunnya di ajang Liga, sebaliknya MU memang grafiknya sedang naik. Tak pernah kalah bahkan siapapun yang dipasang sebagai ujung tombak selalu tajam. Perputaran pemainnya ciamik sehingga semua pemain bugar. Mungkin hanya Macguire dan Bruno yang main terus di setiap ajang. 

MU memang menang dengan 3 goal, unggul terhadap The Reds. Istimewanya pertandingan ini seperti adu jual beli goal. Dimulai dari goal Salah 18'  dibalas Greenwood 26'. Tiga menit setelah babak kedua Rashford menggila dengan tusukan goalnya di menit 48' lalu Salah juga tak mau kalah dengan sapuan goal khasnya sepuluh menit kemudian. Lalu semua semuanya diakhiri oleh goal tendangan bebas Bruno Fernandes yang baru masuk dari bangku cadangan di menit 66' bersama Fred. Dua belas menit kemudian Bruno membuktikan bahwa pilihan Solkjaer tepat. 

Begitu sang playmaker ini masuk menggantikan Van De Beek, kegarangan setan merah naik lagi. Momen Liverpool yang sesaat bangkit karena goal kedua Salah, menjadi pupus kembali. Kedua kesebelasan cukup mempertahankan posisi sampai akhir pertandingan.

Klopp memang pernah "mengajak" bermain terbuka jangan hanya bertahan dan melakukan serangan balik saja, kan punya banyak kelas dunia. Bahkan kabarnya banyak yang di"istirahatkan" di bangku cadangan. Mungkin Sollkjaer hanya tersenyum sambil melayani tantangan tersebut. Lihatlah Cavani yang kesetanan menyambar-nyambar kesana kemari. Tusukan Rashford dan Greenwood yang berbuah goal. Belum lagi kehebatan Fred, Tominay, tentu saja Pogba yang harus ketat dijaga. 

MU memang serius menatap juara, rotasi pemainnya bagus. Timing pergantian pemainnya tepat. Dan ketajaman para penyerannya tak pernah berkurang. Solkjaer sukses menata komposisi teamnya. Piala apa yang akan dimenangkan musim ini ini tinggal menunggu waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline