Lihat ke Halaman Asli

Sigit Santoso

Peduli bangsa itu wajib

Prabowo Hampir Terpeleset (Lagi)

Diperbarui: 28 Oktober 2018   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo berorasi di Hari Santri Ciawi 22/10/2018 (gambar detik.com)

Prabowo hampir saja terpeleset lagi di lubang yang sama. Kalau ada yang memperhatikan kalimatnya di hadapan massa FPI pada acara Hari Santri Nasional dan Milad Front Santri Indonesia ke-1, di Masjid Amaliyah, Ciawi, Bogor 22 Oktober 2018 yang lalu.

"Jangan-jangan orang yang bakar-bakar itu, bakar-bakar tulisan tauhid, jangan-jangan memang dia disuruh, dia disuruh untuk bikin kita marah dan dia adu domba,"

Titik kritisnya, karena langsung ditujukan pada si pembakar, bukan hal ikhwal pembakaran.

Demikian pula Fadli Zon juga malah langsung mengarahkan ke penistaan agama.

"Saya kira ini merupakan suatu yang bisa mengarah pada dugaan penistaan agama ya, dan penistaan agama sudah banyak contohnya,"

Seperti halnya, awal kasus Ratna Sarumpaet. Prabowo dan Fadli Zon langsung melempar isu tanpa mengecek hasil investigasi aparat kepolisian dahulu. Bakar bendera tauhid memang jelas isu sensitif karena oknumnya adalah Banser NU, yang diketahui sebagian besar massa dan ulamanya sangat diperhatikan dan berkubu pada Jokowi-Ma'ruf Amin.

Kini setelah ceritanya, menjadi terang benderang bahwa diawali simpatisan HTI ada yang "nekad" mengibarkan bendera HTI yang dia beli sendiri secara online, perlahan kubu Banser dan NU melawan balik. Fakta bahwa HTI yang sudah menjadi organisasi massa terlarang, menjadi kartu mati dan anti klimaks untuk menggalang simpati. Karena cinta NKRI tentu tak mungkin membela HTI.

Baca juga : https://www.kompasiana.com/fixshine/5bd2fd2abde5755826502646/uus-dan-oknum-banser-mungkin-hanya-karena-terr-la-lu

Dan, imbasnya siapa bersinggungan dengan HTI, menjadi nilai minus bagi konstituen.

Sayangnya menggunakan pola yang sama dengan kasus RS, yaitu :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline