Lihat ke Halaman Asli

Sigit Santoso

Peduli bangsa itu wajib

Ganyang Jepang di Kandang Kita, Muluskan Jalan Timnas U-19 ke Piala Dunia 2020

Diperbarui: 27 Oktober 2018   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jepang harus diakhiri langkahnya di babak delapan besar ini (gambar tribunstyle)

Setelah kapten timnas U-19 Nurhidayat diprediksi kesulitan tampil di delapan perempat final piala asia 2018, masih adakah kans Indonesia menang melawan Jepang ?

Apalagi dengan adanya wonder kid semacam Takefusa Kubo di sana. Tapi Indonesia juga tak kalah kok. Hattrick Todd Ferre dan jeniusnya Witan Sulaeman di mencetak goal melawan Thailand dan UAE sudah pasti membuat Jepang berpikir dua kali untuk meremehkan Indonesia.

Faktanya memang si juara bertahan, selalu mengandalkan Kubo. Kubo memang spesial bahkan seperti halnya Messi, dia juga jebolan Lamasia Barcelona saat usia belianya 11 tahun. Kubo sedang diperebutkan klub besar dunia seperti halnya Barca sendiri, dan PSG kampiun juara dari Prancis.

Sangat mengkilap.

Takefusa Kubo aksinya harus diwaspadai (gambar dari foxsportsstories.com)

Tapi bola yang bundar, memang bukan permainan individual. Setiap goal harus ada peluang eksekusi, dan setiap penendang bolanya harus selalu menerima umpan matang untuk mencetak goal. Artinya, optimisme harus mengatasi demam panggung. Sehingga alih-alih melawan tim yang hebat, sesungguhnya bermain dengan skill sendiri sebaik mungkin.

Seluruh punggawa timnas U19 siap menuju piala dunia 2020 Polandia (gambar liputan6.com)

"Kami optimistis menang melawan Jepang, apalagi kami tuan rumah. Kita sama-sama makan nasi, dia sama-sama main bola. Yang kita tidak boleh lawan cuma orangtua dan Tuhan," kata Syahrian Abimanyu.

Betul sekali semua bisa terjadi. Penulis pun saat Indonesia tertinggal 4-1 lawan Qatar sudah mau mematikan TV lalu tidur. Namun, hanya kepercayaan dirilah yang membuat Todd Ferre membuat hattrick dan memaksakan kepanikan hebat di kubu Qatar.

Sehingga 11 orang yang bermain sebenarnya boleh jadi ada yang sedang down, tapi tidak boleh menjadi virus yang merusak kepercayaan diri team. Kalau perlu diganti. Itulah mengapa Nurhidayat sang kapten ditarik masuk ruang ganti. Agar kegugupannya karena sudah berbuat kesalahan tidak mengganggu team. Sebaliknya, masuknya Todd Ferre membuat nyala semangat seluruh punggawa team menyala kembali.

Indra Sjafri sentuhannya untuk timnas U19 tak tergantikan (gambar MUHAMMAD BAGAS/TABLOID BOLA)

Indra Sjafri sendiri adalah pelatih yang punya banyak jurus. Seperti halnya siapa tak berharap banyak pada striker andalan klub Polandia Lechia Gdansk Eggy Maulana Vikri ?

Pemain sangat bertalenta ini tahun lalu meraih Breakthrough Player of the 2017 Toulon Tournament. Timnas Indonesia sendiri cuma "sial" kalah 1 goal  saja dari Brasil, maka dianggap team wakil Asia terbaik dalam ajang itu. Simak komentar Indra Sjafri sendiri setelah mengikuti kejuaraan prestisius walaupun di luar agenda FIFA itu,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline