Di blog biasa, saya bisa menulis sebebas-bebasnya. Saya cuek sekali dengan pembaca. Blog milik saya sendiri, masa bodo dengan siapa saja yang membaca. Namun di kompasiana, budayanya berbeda. Meski banyak sekali yang sesama belajar menulis di sini, namun para penulis yang punya kompetensi lebih sering juga menulis hal-hal baru yang mencerahkan di sini. Hebatnya para kompasioner selalu punya sudut pandang lain.
Citizen jurnalistik itu nama kerennya. Tapi intinya menjadikan orang tanpa pengalaman kewartawanan pun agat tetap bisa eksis, dengan sering menulis di kompasiana. Menulis itu sulit bagi yang belum pernah atau jarang mempraktekkannya. Sebaliknya sangat mudah bagi yang sudah terbiasa. Menuangkan ide-ide segila apapun sah, karena memang kemajuan jaman itu diawali dari berani menulis apa saja.
Pengalaman saya di kompasiana ini adalah soal keberanian. Di awal tahun 2011 saya pernah menulis keras tentang PSSI, sempat menjadi Head Line pula di kompasiana ini. Ya, saya memang mendukung PSSI dijatuhi sanksi saja oleh FIFA agar bisa mereformasi diri. Saya yakin yang menulis seperti saya banyak. Dan lima tahun kemudian di penghujung Mei 2015 PSSI benar-benar dijatuhi hukuman tidak boleh mengikuti event apapun dari FIFA. Luar biasa, apa yang berani kita tulis akan terjadi. Apa yang berani dimimpikan akan dibuat nyata.
Kekuatan kompasiana adalah dari jumlah penulis dan pembaca yang signifikan bertambah. Sehingga kekuatannya berlipat ganda. Belajar menulis di sini makin menarik dengan adanya kompetisi blog. Bukan hadiahnya sih, tapi semangat berlombanya itu lho ... Menantang terus untuk memperbaiki cara menulis.
Saya pribadi sekarang lebih suka menulis di smartphone, daripada menulis di laptop atau komputer. Ya, karena bisa lebih santai dan menuangkan ide dimana saja, bahkan sebelum tidur. Alhamdulillah, kompasiana sekarang punya platform yang mendukung dalam tampilan mobile. Makin canggih makin dekat dengan jempol ... eh dekat di hati maksudnya.
Menulis di kompasiana bukan sekedar nyampah atau sebar hoax di media sosial. Budayanya, membuat filterisasi alami agar para penulis blognya selalu berhati-hati. Bahkan sekedar menampilkan gambar pun kalau bisa dibiasakan menuliskan sumber gambar darimana. Di era konten media sosial diawasi ketat oleh pemerintah kompasiana justru makin berkibar. Dan tulisan-tulisan para kompasioner tak pernah membosankan.
9 tahun Kompasiana boleh diadu !
Sigit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H