Sebuah rahasia umum bahwa seseorang yang dipanggil "Ustadzah" memiliki 3 peran sekaligus. Peran tersebut adalah menjadi seorang guru, membantu pondok dan seorang mahasiswi UNIDA. Tak boleh ada salah satu yang ditinggalkan, juga tak boleh ada salah satu yang diunggulkan. Semua harus seusai porsi.
Tiga peran ini, menuntut kita untuk menjadi Best Actress di setiap episode. Saat mentari menyingsing, kita harus menjadi seorang guru yang mentransfer nilai dan ide risalah Gontor. Istilahnya, kita harus menjadi professor dalam setiap pelajaran yang kita ampu, bukan sekedarnya. Seluruh pelajaran yang kita dapat saat amaliyah tadris adalah gambaran menjadi guru yang sesungguhnya, bahwa i'dad dan segala kawannya adalah hal sakral yang harus menjadi jiwa dan identitas, bukan hanya formalitas.
Khidmah, adalah kata yang berasal dari Bahasa Arab yang berarti membantu. Kembalinya seorang guru ke kamarnya setalah mengajar, adalah suatu isyarat bahwa seluruh fikiran dan dan jiwanya harus sepenuhnya mengacu kepada pondok. Sektor yang diamanahkan pada kita adalah medan perjuangan sekaligus lapangan pendidikan. Bila kita totalitas dalam mengembangkan sektor kita, in sya Allah ilmunya untuk kita. Karna in tansurullah yansurukum.
Matahari telah condong ke barat, menandakan kita harus sepenuhnya membanggakan almamater UNIDA. Tak hanya mahasiwi yang unggul dalam ilmiah namun juga unggul dalam akhlak. Maka dari itu, UNDA menyajikan cara berkuliah yang berbeda, dimana mahasiswanya harus rajin berburu AKPAM dan juga menghafal al-Quran setiap semesternya. Karena orang yang menghargai ilmunya adalah orang yang beradab dan berakhlak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H