Lihat ke Halaman Asli

Only, Wo Ai Ni

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1356278764703658471

Cinta, itu tak semudah kata “Ich lieb dich” di bibir, tidak semudah matematika 1+1=2,

Tidak semudah membalikkan telapak tangan,

Tidak semudah dengan dirumuskan hanya bertemu satu atau dua kali,

Tidak dapat disimpulkan dengan sebuah kalimat “Will you marry me now and forever?”.

Cinta, itu berproses by time to time,

Semakin kokoh dengan terpaan angin permasalahan,

Semakin subur kala dusta menghiasi,

Semakin nyata adanya saat terkhianati,

Semakin berkilau ketika saling memaafkan,

Semakin bernilai tinggi saat mampu menerima kehadirannya setelah ia berpaling teramat jauh tak terjangkau.

Semakin sedap di pandang saat cinta, atas nama cinta tertambat pada dermaga hati insani dengan buhul tali suci pernikahan.

Cinta itu, kompleksitas hati, relatifitas hati,

Cinta, itu bersmayam dalam hati,

Bukan kuasa logika, tidak usah bertanya “Why di you love me beib?”

Cause now and forever, you cannot find the true reason for it,

Kenapa aku mencintaimu?

Cause holly love,

I don’t need a reason why,

A holly loves is,

Tidak memperdulikan, kamu dimasa lampau,

Tetapi, hanya melihatmu sekarang dan nanti,

Itu cinta suci setingkat kemurian cinta illahiah dari qalbu.

Dan aku beri tau,

Itulah, sebentuk cintaku padamu,

Apakai ini merupakan blind love?

Jelas, bukan, my love always see. Not blind!

Melihat, bahwa kau, berhak untuk mendapat manisnya ketulusan cinta ku,

Melihat, bahwa, kamu memiliki kesempatan dan tekad untuk bergerak dinamis dan leluasa ke arah yang lebih baik,

Melihat, bahwa, antara kita sama,

Sama-sama saling mencintai,

Melihat, bahwa, cintamu, kini berbeda,

Kau inginkan aku tuk bersanding denganmu,

Dalam bahtera termewah dalam kehidupan abadi tuk selamanya,

Sungguh, aku melihat, cintamu, merasakkan dan tidak buta,

Cintaku, kamu,

Ya, hanya, cinta kamu,

Sekali lagi aku kumandangkan di depan khalayak ramai,

Cinta ku itu, hanya kamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline