Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
Contohnya: Monodualis dan monopluralis -- monodualis berarti dwi tunggal, yang berkaitan dengan sifat manusia sebagai makhluk individual sekaligus makhluk sosial. Sementara itu, monopluralis berarti kesatuan yang jamak atau berbeda-beda. Artinya, di Indonesia terdapat keanekaragaman pada semua komponen bangsa, baik suku, agama, ras, budaya, dan lain-lain.
Setelah mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh filsafat Pancasila di atas, kini kita bisa lebih mengamati apa saja contoh filsafat Pancasila, terutama yang ada di kehidupan kita sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berikut ini adalah beberapa contoh filsafat Pancasila yang bisa kita pelajari dan amalkan dalam kehidupan kita:
Menjaga Toleransi
Sudah dibahas secara singkat sebelumnya bahwa salah satu karakteristik dari filsafat Pancasila adalah monodualis dan monopluralis. Terkait karakteristik ini, contoh filsafat Pancasila yang bisa diterapkan dalam keseharian kita adalah menjaga toleransi antar individu dan kelompok. Sebagai manusia, tidak bisa dipungkiri bahwa kita membutuhkan kehidupan sosial dengan berinteraksi dengan manusia lainnya. Di saat yang sama, setiap manusia memiliki perbedaan, terutama di Indonesia yang memiliki begitu banyak keragaman budaya, ras, suku, agama dan lain sebagainya. Di sinilah fungsi toleransi dalam kehidupan dan dengan karakteristik monopluralis yang dibawa oleh filsafat Pancasila, kita harus bisa menerapkan kehidupan toleransi dalam keseharian kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H