Aku akan membagikan pengalamanku selama satu tahun kemarin saat menjadi wali kelas. Ada suatu kesepakatan kelas yang kami buat di awal mengenai pelanggaran yang mungkin dilakukan kemudian hari dan lumayan cukup efektif. Kesepakatan yang kami buat adalah dengan mengisi buku yang kami beri nama "Apa saja yang ku lakukan di sekolah? " Buku ini selain berisi catatan pelanggaran, juga berisi hal baru yang dilakukan serta prestasi yang didapatkan serta kolom tindak lanjut dari wali kelas. Pengisian buku ini juga bersifat rahasia yakni tidak diketahui teman lain dan hanya diketahui anak yang bersangkutan dan wali kelas. Dengan menjaga kerahasiaan ini tumbuhlah rasa percaya anak anak. Tak jarang setelah pembelajaran usai beberapa anak menceritakan kesulitan dan keluh kesahnya dan wali kelas harus membaca catatan mereka, mengisi dan melakukan tindak lanjut.
Lantas bagaimana saat anak melakukan pelanggaran? Apakah wali kelas akan tetap akan merahasiakan? saat pelanggaran itu kecil seperti menumpahkan air minum di kelas dan bisa diselesaikan maka cukup untuk berhenti di kelas itu dan meminta maaf kepada teman yang bersangkutan. Namun saat pelanggaran itu sudah berpotensi mendapatkan poin, maka barulah akan diproses sesuai prosedur seperti pelanggaran terlambat atau tidak memakai atribut sekolah, maka akan diteruskan pada bagian tata tertib sekolah. Selain itu dengan adanya buku ini penyampaian perkembangan siswa saat pertemuan wali murid seperti saat pembagian hasil belajar cukup efektif. Buku ini memberikan rekam jejak perkembangan siswa dan potensi siswa untuk dikembangkan di kemudian harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H