Lihat ke Halaman Asli

Aku, mungkin Kami...

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika pikiran dan hati sudah tidak dapat berkata logis

Ketika mulut sudah tak dapat mengucap apapun lagi

Karena hati terlanjur sakit...sangat sakit...

Aku, mungkin kami, mencoba mengerti banyak tentang apapun yang sedang terjadi...

Aku, mungkin kami, selalu berusaha melakukan yang terbaik, demi "kita"...sesungguhnya aku, mungkin kami, ragu, siapa sebenarnya arti kata "kita" itu...

Aku, mungkin kami, selalu mencoba berfikir positif tentang keadaan yang sama sekali tidak ingin aku, mungkin kami, rasakan...

Namun sekarang...

Aku, mungkin kami, sudah ingin lepas dari cengkramanmu...Bukan karena aku, mungkin kami, sudah lelah dengan kesabaran, karena bagiku kesabaran itu tidak ada batasnya...

Bukan juga karena aku, mungkin kami, sudah lelah dengan sandiwaramu...namun aku, mungkin kami, ingin menjadi manusia yang lebih dihargai...menjadi manusia yang selamat dunia dan akhirat...

Aku, mungkin kami, ingin pergi...jauuuh...dan aku harap engkau menemukan pengganti aku, mungkin kami, dikemudian hari...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline