Memperkenalkan budaya dari daerah masing masing tentulah berguna, bukan hanya untuk kita tetapi untuk daerah serta negara Indonesia ini. Budaya merupakan salah satu identitas yang dapat kita temukan dalam berbagai macam bentuk. Kebudayaan yang tersebar di Indonesia seperti: rumah adat, pakaian adat, upacara adat, seni musik, tari dan sebagainya. Tahu kah kamu? Jika kita ternyata setiap harinya telah melestarikan budaya lho! Dengan berbicara menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang kalian kuasai. Mengapa? Karena bahasa merupakan salah satu Bentuk identitas budaya Indonesia yang paling dominan diantara yang lainnya.
Menurut Samvoar, identitas adalah konsep penting dalam interaksi komunikatif sehari hari terutama komunikasi antar budaya. Menurut Lustig & Koester, identitas budaya digambarkan sebagai rasa yang ada setiap individu akan kelompok budaya atau etnis tertentu. Contohnya: identitas berguna untuk membedakan individu dari anggota dalam grup lainnya dan menandai individu sebagai orang yang special atau unik.
Terdapat delapan macam identitas yaitu: identitas rasial, identitas gender, identitas regional, identitas pribadi, identitas etnis, identitas nasional, identitas organisasi dan identitas cyber & fantasi. identitas budaya terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yang sesuai adalah identitas regional (Samovar, Porter, & McDaniel, 2014, h. 185) yang berarti identitas yang meliputi ras, etnik, agama dan lainnya antar daerah berbeda yang dipengaruhi oleh letak geografisnya.
Untuk memperdalam pemahaman tentang identitas budaya, akan diperjelas melalui kaitan berita yang berjudul 'Promosikan Kekayaan Budaya Sumsel, Feby Deru Kenalkan Kain Songket Langka ke PBS'
Kekayaan budaya yang ada disetiap daerah telah memajukan sector pariwisata, promosi pariwisata, budaya. Febrita Lustia Herman Deru, merupakan wanita kelahiran Palembang yang menampilkan keunikan dengan memperkenalkan khas budaya sumatera selatan.
Ia mengenalkan kain songket motif benang emas jantung di hadapan Ketua dan anggota Putri Bumi Sriwijaya (PBS) yang tergolong sangat langka dan sulit untuk ditemui.
Kain songket, merupakan salah satu identitas regional sumatera selatan yang masih dilestarikan hingga saat ini, asal mula kain ini berawal dari perdagangan zaman dahulu antara orang Tiongkok dan India.
Dimana orang Tionghoa menyediakan benang sutera dan orang india menyediakan benang emas dan perak. Kombinasi tersebut melahirkan kain songket yang masih kita jumpai hingga saat ini. Walaupun kain songket juga terdapat di daerah yang berbeda beda, kain songket yang ada, tentunya memiliki banyak ciri khas yang membedakan satu dan yang lainnya. kain songket yang berasal dari Palembang ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh kain songket asal padang, kalimanatan dan daerah lainnya.
Para pengrajin songket Palembang mulai Membuat sutera dalam Bentuk benang dalam indutrsi kerajinan tradisional yang pada akhirnya akan Menjadi kain sutera, dengan dihiasi bennag emas sehingga warnanya menjadi warna merah dan kuning keemasan, yang menandakan Akulturasi budaya orang palembang dan pedangang dari tiongkok dan siam.
Teknik pembuatanan kain songket tersendiri, ditenun dengan cara manual, tidak menggunakan mesin. Karena hasil yang didapatkan akan berbeda dimana jika kita Membuat dengan tangan secara manual hasilnya akan jauh lebih bagus, rapat, awet, tidak mudah rusak. Sedangkan jika kita menggunakan mesin jahit, jahitan tidaka akan rapi dan kurang bagus, serta tidak tahan lama.
Perbedaan yang dimulai dari bahan baku pembuatan kain yaitu benang. Untuk motif yang diberikan seperti motif nago besaung, yang memiliki makna menunjukaan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki oleh istana pada zaman dahulu. Motif limar mentok, bungo cino, bungo pacik dan masih banyakmotif lainnya yang dijadikan cerminan sebagai Bentuk multikultur Palembang.