Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Agama dan Ekonomi

Diperbarui: 13 September 2016   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Agama disebut sebagai kepercayaan kepada Tuhan sedangkan agama sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang berarti tradisi. Kata lain yang sama dengan agama yaitu religi yang berarti “mengikat kembali (kepada Tuhan)” dengan mudahnya agama dapat di katakan sebagai penghubung yang menghubungkan antara manusia dengan Tuhan nya. 

Sedangakan pengertian ekonomi dapat di artikan sebagai kebutuhan yang dimana setiap manusia membutuhkannya dapat di artikan pula sebagai system aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa. Dan secara garis besar dapat di artikan pula sebagai aturan rumah tangga.

Ekonomi dan agama pada zaman keemasan islam yaitu pada abad ke-7 sampai ke 14, para ekonom kontemporer mulai mencari dan menyadari kembali betapa pentingnya kajian ekonomi yang berkarakter islami, bermoral dan human. Maka dari itu jangan sampai kita lupakan kajian ekonomi tanpa berbasis agama karena dari situlah kita dapat lebih mengetahui agama dan bagaimana cara menjadi ekonom yang berbasis islami. 

Kajian ekonomi pada abad ini tidak hanya bertolak dari asas kapitalisme dan asas marxisme tetapi melainkan bertolak juga pada pemikiran ilmu ekonomi yang lebih terandalkan dalam menjaga keselamatan seluruh manusia dan alam semesta. Ekonomi yang berbasis agama itu ekonomi yang memiliki nilai-nilai kebenaran, kebaikan, keindahan dan kejujuran.

Islam adalah agama wahyu yang merupakan sumber dan pedoman tingkah laku bagi manusia yang dirisalahkan sejak manusia pertama, yaitu Nabi Adam a.s dan di sempurnakan melalui nabi-nabi Allah sampai kepada Nabi terakhir Muhammad saw. Tingkah laku ekonomi merupakan bagian dari tingkah laku manusia, oleh karena itu ilmu dan aktivitas ekonomi haruslah berada dalam islam. Keunikan pendekatan islam terletak pada system nilai yang mewarnai tingkah laku ekonomi. Ilmu ekonomi merupakan bagian dari agama islam, oleh karena itu ekonomi tidak mungkin di pisahkan dari suprasistemnya yang digali dari Al-Qur’an dan Hadits.

Hubungan antara agama dan ekonomi yaitu islam yang termasuk system kehidupan (way of life). Islam menyediakan berbagai perangkat aturan yang lengkap bagi kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi. Ekonomi islam di bangun atas dasar agama islam, sehingga ekonomi islam merupakan bagian yang tak terpisahkan (integral) dari agama islam. Agama tidak semata mata hanya berhubungan dengan hal yang bersifat dahsyat dan keramat yang berpusat pada hal gaib. 

Melainkan juga agama menjadi penting terutama dalam konteks situasi ketidakpastian, ketidakberdayaan, dan kelangkaan dalam keadaan seperti ini agama menyediakan pandangan tentang dunia yang tidak terjangkau. Bukan hanya itu bahkan sebaliknya dalam dunia social manusia baawa keterjalinan antara bidang kehidupan tidak dapat di hindari, walaupun setiap kehidupan memiliki karakteristik dan orientasi nilai masing masing misalnya ekonomi, politik, social, budaya, dan agama. Dalam bidang ekonomi khususnya bisnis memiliki tujuan keuntungan sehingga ukuran orang yang berhasil dalam bisnis , kalau ia memperoleh keuntungan . akan tetapi keuntungan yang diperoleh bukan diperoleh tanpa berlandaskan moral agama.

Tujuan kehidupan dalam bidang ekonomi adalah kemakmuran yang dalam arthasastra dapat di wujudkan melalui beberapa komponen antara lain pertanian, peternakan, dan perdagangan. Inilah yang di sebut sebagai sumber utama kekayaan atau kemakmuran yakni tanaman, hewan, dan hasil hutan. 

Sedangkan tugas Negara adalah melindungi kesejahteraan , mendorong kemajuan ekonomi dan menegakkan darma. Dengan demikian tujuan ekonomi untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan , bukan sesuatu yang di tabukan agama , bahkan keduannya dapat saling mendukung dan melindungi melainkan agama daoat menjadi sumber moral bagi kegiatan dalam bidang ekonomi itu sendiri.

Analisis yang menarik tentang hubungan agama dengan pengembangan ekonomi oleh H.Palanca dapat dijadikan kajian dalam upaya mencoba memahami peran yang di jalankan agama did alam masyarakat.agama dapat disebut sebagai suatu factor, bukan penyebab pertumbuhan ekonomi.

 Hubungan agama dengan pembangunan ekonomi bukanlah hubungan kuasalitas , namun hubungan timbal balik. Agama merupakan salah satu factor yang mendorong pertumbuhan ekonomi, perubaahan struktur ekonomi dan kemajuan masyarakat. Agama juga berfungsi menciptakan norma-norma social yang mempengaruhi ekonomi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline