Lihat ke Halaman Asli

Fitroh JaniAnalisa

Learner and beginer

Jangan Buang Minyak Goreng Bekasmu. Mahasiswa KKN Undip Sulap Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cair

Diperbarui: 8 Agustus 2021   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minyak goreng bekas sudah berwarna gelap tidak layak untuk digunakan kembali/dokpri

Tambakaji, Semarang -- Senin, 26 Juli 2021. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) "Pulang Kampung" yang dilaksanakan oleh Tim II Universitas Diponegoro Periode 2020/2021, mahasiswa mengadakaan kegiatan untuk membantu pemerintah dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang juga menjadi tujuan seluruh negara di dunia. Hal tersebut dilakukan sebagai aksi nyata dari tridharma Perguruan Tinggi, Pengabdian pada Masyarakat, untuk membantu memajukan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui program SDGs adalah pada sektor lingkungan hidup yaitu air bersih dan sanitasi, diantaranya meliputi peningkatan kualitas air bersih, pemerataan akses air minum, pengelolaan sumber daya air, serta pengolahan limbah cair.

Minyak goreng bekas atau yang biasa disebut sebagai jelantah merupakan salah satu limbah cair rumah tangga yang sangat dekat dengan kita, namun seringkali belum terolah dengan baik. 

Minyak goreng bekas tidak dapat dibuang begitu saja di saluran air karena dapat menyebabkan penyumbatan aliran air dan jika berakhir di ekosistem perairan seperti sungai dan laut maka dapat mencemari lingkungan dan bersifat toksik serta membahayakan organisme di dalamnya. Minyak goreng bekas juga tidak dapat digunakan atau dikonsumsi kembali karena memiliki kandungan asam lemak jenuh tinggi yang berpotensi meningkatkan resiko penyakit seperti kolesterol.

Minyak, termasuk minyak goreng bekas, adalah lemak yang menjadi bahan dasar pembuatan sabun. Oleh karena itu, pada kegiatan KKN kali ini, Fitroh Jani Analisa (21), mahasiswa jurusan kimia Universitas Diponegoro, mengadakan sosialisasi pembuatan sabun cair serbaguna dari olahan minyak goreng bekas. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi penerapan ilmu yang dipelajari selama menempuh Pendidikan di kampus.

Pengolahan minyak goreng bekas dimulai dari mempersiapkan alat dan bahan, prosen saponifikasi atau penyabunan, pelarutan pasta sabun, hingga pengemasan, kemudian dilanjutkan sosialisasi kepada masyarakat setempat. 

Kegiatan sosialisasi dilakuka secara door to door ke beberapa rumah warga RT 08/RW 01 Kelurahan Tambakaji door dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Setelah itu, sosialisasi dilakukan melalui WhatsApp Group Ibu-Ibu PKK RT 08 untuk memperluas jangkauan audiens yang dapat mengakses informasi tersebut dengan membagikan poster serta link video tutorial yang telah dibuat dan diupload pada platform youtube. 

Masyarakat memberikan tanggapan positif terkait pelaksanaan kegiatan ini karena selain memberikan pengetahuan baru, masalah yang diangkat merupakan hal yang sangat dekat dengan masyarakat setempat sehingga lebih relevan.

Hasil pemanfaatan limbah minyak jelantah berupa sabun cair serbaguna/dokpri

Sosialisasi serta pembagian sampel pada Bapak Santoso/dokpri

Video : 


Penulis : Fitroh Jani Analisa -- Fakultas Sains dan Matematika -- Universitas Diponegoro

DPL : Fuad Muhammad, S.Si., M.Si




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline