Lihat ke Halaman Asli

Fitri Yuliani Handoko

Mother, Communication Specialist, Traveler

Menentukan Sekolah buat Si Kecil

Diperbarui: 27 Juli 2022   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Starbucks Epiwalk, 27 July 2022

(mamak lagi tunggu 2 bocah sekolah)

Hi, dalam tulisan gue kali ini, gue coba kasih pandangan ketika mommies lagi mau menentukan sekolah buat si kecil based on pengalaman gue pas Kenzie dulu dan pas gue cari cari buat Finn (3thn). 

Pas cari sekolah zaman Kenzie (hmm tahun ajaran 2018):

- Its so simple dan ngga banyak pertimbangan sebenarnya untuk memutuskan Kenzie masuk sekolah mana, kita cuma trial 1x di sekolah itu saja dan langsung masukkin aja atas pertimbangan anaknya sodara kami juga di sekolah tersebut dan dekaat sekali dari rumah kami. Gue aja kepikiran nanti kalau SD, Kenzie bisa naik sepeda ke sekolah. mantaap.. 

- But, you know what. 3 bulan pertama masuk sekolah, Kenzie nangis ngga mau sekolah dan 3 bulan itu gue yg waktu itu working mom, harus nemenin Kenzie terus. Stress kalau membayangkan melewati hal itu. haha.. Di sekolahnya ada psikolog anak dan sudah kasih suggest Kenzie membutuhkan terapi seperti Sensory Integrasi (SI), Terapi Wicara (TW) dan Okupasi terapi (OT) karena memang masih ada problem di brainnya Kenzie sehingga Kenzie mengalami keterlambatan bicara, jijikan terhadap sesuatu, ketakutan berlebihan, dan ya ngga bisa fokus jadinya. 

- Pas Pandemi, dimana semuanya harus dipaksa online termasuk sekolah, waktu itu Kenzie di bangku TK-A. Kenzie online hanya 30 menit dan anaknya kabur kaburan, nangis, suasana Google Meet kacau berisik, guru inetnya down, ya pusing campur aduk. Padahal hanya 30 menit, namun setelah pelajaran, tetap ada worksheet yang harus di tulis, di submit. Apa kabar Kenzie, ya gue sama suami . paksain untuk dia bikin. Berhasil untuk anak yang seperti Kenzie. NO! Dia nangis, crancky, ngga mau sekolah. Bye!

- Akhirnya gue bilang sama suami, "Hon, ini ngga sehat sih. Ngga bisa seperti ini. Ngga enjoy dan malah tambah tekanan buat Kenzie" dan We try to find other school dan gue coba cari cari sekolah. Surprisingly in that moment, gue denger Podcast mengenai Montessori dari Montessori Haus Asia oleh Ms. Rosa. Kami juga beruntung bisa bertemu Miss Rosa dan diskusi mengenai Kenzie. Dengan Miss Rosa, gue dibukakan perspektif lain tentang metode belajar anak. Saat saya tanyakan brp harga untuk sekolah di tempat Miss Rosa, gue langsung mundur, karena sekolah montessori muahaaal banget dan lokasinya jauh dari Sunter. 

- Hmm pencarian sekolah masih berlanjut dan gue pengen banget Kenzie bisa coba pendekatan montessori bukan akademik. Cari cari sekolah montessori seputar Sunter Gading itu, ada sih tapi balik lagi modal kami belum cukup dan masih merasa mahal banget sih. harganya bisa 2.5x lipat dibandingkan sekolah akademik. Akhirnya kami menemukan sekolah homeschooling dgn pendekatan montessori di daerah Sunter. Pas nih, karena waktu 2020 masih pandemi blum ada vaksin, kami takut kemana2, sekolah masih pada full online, rasanya homeschooling menjadi solusi tepat waktu itu. Kami coba 1 thn ajaran dan Kenzie moodnya up n down dan masih males malesan. Ampun pusing donk mamak.. Di homeschooling ini, Kenzie belajar atau jadi menyukai kegiatan membaca. 

- Tahun ajaran 2021. Seharuskan Kenzie sudah masuk level SD. Kami masih mencari sekolah Montessori. Saya ingat ada 1 sekolah di wilayah Raden Saleh, Cikini, Jakpus (deket kantorku dl) rekomendasi dari Miss Rosa. Saya coba kesana dan curhat dengan Miss Daecy yang adalah principle di sekolah tersebut. Dan puji Tuhan kami di terima di sekolah Montessori tersebut namun kenzie diminta untuk di level TK-B agar Kenzie mengenal lebih dalam dengan lingkungan sekolah dan montessori sebenarnya. OK kami tidak masalah dan kami bukan tipe push anak sih. 

- 1 tahun ajaran di sekolah Cosmic Montessori ini, Kenzie mayoritas full online, baru pada bulan Mei - Juni sekolah berani untuk hybrid offline dan online. Saat full online, Kenzie terlihat antusias dengan topik yang dibawakan guru2, kami melihat Kenzie enjoy terlebih pada saat offline skul. Walaupun sekolah jauh dari rumah, dia dengan semangat bangun pagi, mandi dan siap siap ke sekolah. Fiuh tenang euy, karena kondisi Kenzie beda dengan anak anak normal lainnya. Tinggal semangat buat mami papinya cari uang lebih buat anak. huhu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline