Lihat ke Halaman Asli

Pemikiran Para Tokoh tentang Konstruktif dan Kognitif

Diperbarui: 2 Juli 2022   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konstruktif disebut dalam kamus besar bahasa Indonesia yang mempunyai memiliki definisi utuh yaitu hal yang bersanagkutan konstruksi yang bersifat membina, membangun, memperbaiki.  adapun istilah konstruktif menurut para ahli

1) Karl

Menurut tokoh ini, berpendapat bahwa konstruktivisme merupakan suatu proses pembelajaran yang mana proses itu diawali dengan adanya konflik kogitif terlebih dahulu, karena konflik kognitif ini dapat diselesaikan oleh ilmu dan pengalaman yang dimiliki diakhir pemelajaran.

2) Poedjiadi

mengartikan bahwa konstruktivme berpangkal atas rekonstruksi ilmu serta penyusunan pengetauan, dalam hal ini mengganti pemahaman yang sebeleumnya didapatkan seseorang dan perubahan tersebut akan menjadi pengaruh juga terhadap proses berdasarkanadanya hubungan dengan lingkungan tersebut.

3) Kukla

Menurut tokoh ini, Konstruktivisme juga disebut aliran filsafat karena pengetahuan yang dimiliki seseorang akan terbentuk jika seorang tersebut sedang belajar. Dengan kata lain seseorang akan membentuk pengetahuan dan pemahamannya sendiiri terhadap sesuatu.

Pengertian Kognitif Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kognitif merupakan herbi atau melibatkan kognisi atau berdasar pada pengetahuan faktual yang empiris. Istilah “kognitif” sebenarnya asal berdasarkan bahasa Inggris, yaitu “cognition” yangg berarti pengertian mengerti. Dalam hal ini, “pengertian” yang dimaksud merupakan penggunaan pengetahuan, penataan, dan perolehan. Pada awalnya istilah “kognitif” ini hanya terdapat dalam bidang psikologi saja, namun zaman yang terus berkembang menciptakan istilah “kognitif” sebagai lebih dikenal pada global pendidikan atau aktivitas pembelajaran. 

Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang timbul selesainya teori behavioristik. Hadirnya teori belajar kognitif buat merespon teori belajar behavioristik yang hanya memerhatikan syarat psikologi saja. Para penemu teori belajar behavioristik beranggapan bahwa syarat mental yang terdapat pada pada peset didik tidak sanggup diamati. Padahal dalam kenyataannya, syarat mental sanggup dikatakan wajib  diamati ketika aktivitas pembelajaran sedang berlangsung.

Adapun pengertiannya berdasarkan para pakar merupakan menjadi berikut.

1) Menurut Williams dan Susanto, yaitu cara individu bertingkah laku, bertindak, dan cepat lambatnya individu waktu memecahkan perkara yang sedang dihadapi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline