Lihat ke Halaman Asli

Fitri Yani

Mahasiswa S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BPH IMADIPKWARA Memperingati Isra Mi'raj Bertemakan: "Aktualisasi Nilai-Nilai Isra Mi'raj dan Kehidupan Ibadah di Tengah Terpaan Digitalisasi"

Diperbarui: 27 Februari 2024   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: BPH IMADIPKWARA UNIVERSITAS JAMBI/dok. pri

Badan Pengurus Harian Ikatan Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan (BPH IMADIPKWARA) Divisi Keagamaan Universitas Jambi sukses melaksanakan kegiatan memperingati Isra Mi'raj pada Sabtu, 24 Februari 2024 yang bertempat di Masjid Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi dengan mengusung tema "Aktualisasi Nilai-Nilai Isra Mi'raj dan Kehidupan Ibadah ditengah Terpaan Digitalisasi". Divisi Kestari juga turut mengundang pak Warissuddin Soleh, MA sebagai pemateri pada acara tersebut.

Isra Mi'raj merupakan suatu peristiwa dimana Rasulullah SAW melakukan perjalanan ke langit pada malam hari, ketika sampainya di langit Nabi di beri perintah sholat sebanyak 50 kali dalam sehari semalam, namun ketika Nabi turun dari langit, ia bertemu dengan Nabi Musa AS. Nabi Musa bertanya kepada Rasulullah, "apa yang Rabb-mu wajibkan terhadap umatmu?" Rasulullah pun menjawab, "Sholat 50 kali" kemudian Nabi Musa kembali menanggapi "kembalilah kepada Rabb-mu, mintalah keringanan karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melaksanakan hal itu". Rasulullah pun kembali dan memohon kepada Allah SWT., "Ya Rabb, berilah keringanan kepada umatku" dan Allah SWT. Pun memberi keringanan sebanyak 5 kali. Ketika Rasulullah turun dan bertemu Nabi Musa, ia pun mengatakan, "kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan lagi", namun kali ini Rasulullah menjawab "Aku telah berulang kali kembali kepada Rabb-ku hingga aku merasa malu kepada-Nya".

Pak Warissuddin, MA menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sholat, yaitu: pertama, tidak boleh Iltifat (melihat ke kanan dan ke kiri), pandangan ketika sholat harus berfokus ke tempat sujud; kedua, dilarang sholat dalam kondisi mengantuk berat; dan ketiga, sholatlah dengan ilmu.

Karena hampir memasuki bulan Ramadhan, beliau tidak hanya menjelaskan terkait peristiwa Isra Mi'raj, namun beliau juga menyampaikan dan memberikan ilmu terkait apa saja hal-hal yang orang-orang fikir dapat membatalkan puasa namun kenyataannya tidak membatalkan sama sekali. Contoh pertama yaitu berkumur-kumur di siang hari; kedua, berenang pada siang hari; ketiga, boleh mencicipi makanan untuk mengetahui rasanya, dengan cara mengambil satu tetes dan diletakkan di ujung lidah, lalu di buang; keempat, menggosok gigi; kelima, orang yang makan minum karena lupa, puasanya tidak batal bahkan di katakan Hadits bahwa itu adalah rezeki untuknya; dan keenam, boleh menelan air ludah sendiri.

Semoga dengan adanya tulisan ini, diharapkan kita semua dapat selalu menjaga sholat, dan puasa dan tentunya semoga kita selalu diberikan kesehatan dan perlindungan oleh Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline