Lihat ke Halaman Asli

Wirausaha Bukan Untuk Jiwa Pengecut

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini, ramai digalakkan program wirausaha untuk menunjang kesejahteraan ekonomi rakyat. Acara-acara seminar banyak mengangkat tema wirausaha bahkan dalam kurikulum Perguruan Tinggipun diprogramkan matakuliah kewirausahaan. Hal ini membuktikan bahwa ada kesadaran tersendiri dari berbagai kalangan bahwa program wirausaha itu sangat penting dan mampu mendatangkan keuntungan yang sebesar-besarnya sesuai usaha dan taktik personalnya. Keuntungan yang didapatkan jika kita menjadi wirausahawan adalah mencakup 3 aspek yaitu Finansial Freedom, Time Freedom, Social Freedom. Kita akan mendapat kebebasan apa saja baik itu kebebasan mendapatkan materi sebanyak-banyaknya, kebebasan waktu yang tidak terikat dan bisa bekerja kapan saja serta jejaring sosial (networking) yang luas. Namun ada hal yang tidak disadari oleh pebisnis yang pemula. Rata-rata mereka menganggap modal adalah kendala utama untuk berbisnis. Ingat, uang bukan segalanya tapi networking yang paling berguna. Dalam dunia bisnis, model itu yang utama baru setelah itu modal. Pebisnis harus mempunyai kepribadian yang loyal dalam bermasyarakat. Jika tidak suka berteman, maka jangan berbisnis. Ingat pula bahwa kita jangan sesekali menolak peluang. Jangan merasa hebat sendiri, banyaklah berkomunikasi. 2 Modal prinsip pokok dalam berbisnis adalah mempunyai Nyali dan Visi. Dari sini akan terlihat kesungguhan kita dalam berbisnis. "Man Jadda Wajada" . Perlu diketahui bahwa masalah yang terjadi di permukaan masyarakat adalah masalah ekonomi sedangkan masalah yang terjadi di dalam adalah masalah aqidah. Maka dari itu gerakan Islam seiring gerakan ekonomi. Dalam sebuah peradaban tidak ada negara mandiri tanpa wirausahawan. Negara menargetkan untuk menaikkan prosentase wirausaha yang tadinya 0,2%  meningkat setidaknya menjadi 2 % karena jika kita mengaca pada China, jelas kita kalah jauh karena China sudah mampu mencapai prosentase wirausaha 11%. Menurut pemaparan Bapak Ismail Nachu (Ketua ICMI Jatim) ada 7 langkah menjadi saudagar/wirausahawan: 1. Entrepreneurship 2. Enterpreneurship 3. Cerdas Marketing 4. Cerdas secara Finansial 5. Cerdas secara Management 6. Cerdas secara skill 7. Cerdas Mentor (Pendamping) Hatta Rajasa (Menteri Perekonomian) juga menghimbau kepada kaum muda Indonesia dalam acara salah satu seminar bahwa Barisan kaum muda harus bisa merubah wajah negara ini menjadi lebih baik, salah satunya adalah dengan menjadi wirausahawan. Jangan mau dicetak menjadi mental-mental pengecut yang hanya bisa menjadi antrian pemuda yang mengantri melamar pekerjaan. Pemuda saat ini harus mampu mandiri secara finansial untuk menunjang kesejahteraan hidupnya. Maka, wujudkan sesuatu untuk Bangsa !!!!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline