Lihat ke Halaman Asli

Membuat Pasta Gigi dari Ekstrak Daun Mint dengan Metode Maserasi

Diperbarui: 3 Mei 2021   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Salah satu bagian penting dari rutinitas perawatan tubuh adalah pasta gigi. Kini banyak jenis dan variasi pasta gigi yang ditawarkan untuk kesehatan, kebersihan serta kesegaran gigi kita. Perlindungan gigi dari penyebab karies gigi membutuhkan pasta gigi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada mulut seperti Streptococcus mutans. Pasta gigi yang mengandung herbal dapat menghambat pertumbuhan bakteri dibandingkan dengan pasta gigi non herbal.

            Namun, pasta gigi ternyata bisa dibuat sendiri menggunakan baking soda atau soda kue. Selain menghemat biaya, pasta gigi buatan sendiri ini, tapi juga aman digunakan untuk seluruh anggota keluarga dan dapat disiapkan di rumah dalam waktu singkat.

            Kita bisa membuat pasta gigi dengan alat dan bahan yang bisa kita dapatkan dengan mudah dan ada di sekitar kita. Adapun alat yang kita butuhkan yaitu blender, wadah bertutup, gelas, saringan, karet, lap kain, sendok, mangkuk, dan toples jar. Sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu daun mint, soda kue, etanol, garam dapur dan air.

            Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah membuat ekstrak daun mint. Metode yang digunakan adalah metode Maserasi karena metode ini adalah metode yang sederhana dan mudah dilakukan di rumah. Maserasi daun mint menggunakan pelarut etanol karena etanol merupakan pelarut untuk memisahkan senyawa-senyawa pada daun mint untuk kemudian menjadi ekstrak. Dan juga daun mint memiliki kelarutan yang baik dalam etanol. Daun mint di maserasi selama 5 hari, hal ini bertujuan untuk memaksimalkan proses pengambilan senyawa-senyawa kimia yang terdapat pada sampel daun. Prinsip maserasi adalah ekstraksi zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk daun mint dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada temperatur kamar terlindung dari cahaya, pelarut akan masuk kedalam sel tanaman melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan didalam sel dengan diluar sel. Saat proses maserasi daun mint, larutan ditutup rapat dalam wadah dan terhindar dari sinar matahari agar larutan tidak menguap dan agar mencegah terdekomposisi nya senyawa dalam daun mint. Setelah 5 hari maserasi, larutan disaring dan menghasilkan residu dan filtrate. Filtrat berwujud cairan berwarna hijau kecoklatan dan residu berwujud endapan bewarna hijau tua kecoklatan. Setelah disaring, filtrat yang didapatkan kemudian diuapkan dalam wadah yang ditutup kain, hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar alkohol dan mendapatkan ekstrak daun mint. Penguapan dilakukan selama 20 jam. Didapatkan ekstrak daun mint dengan wujud cair, berwarna hijau kecoklatan dan berbau khas.

            Simpan campuran dalam wadah, letakan di tempat yang sejuk dan kering. Pasta gigi sudah siap digunakan. Anda dapat menggunakan pasta gigi ini setiap hari sebagai pengganti pasta gigi yang biasa Anda beli.

Yang perlu diperhatikan saat menggunakan pasta gigi dari baking soda ini, meskipun terbuat dari soda kue, bukan berarti pasta gigi boleh ditelan. Gunakan seperti menggunakan pasta gigi biasa. Jika pasta gigi mengering, tambahkan sedikit air ke dalamnnya sebelum digunakan. Pasta gigi dari baking soda ini hanya dapat bertahan selama sekitar satu minggu. Selalu simpan pasta gigi ini dalam wadah kedap udara jika ingin bertahan lebih lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline