'Perundungan Anak dibawah umur harus di awasi'
Gresik, [7 Agustus 2023]: Bullying di sebuah sekolah dasar (SD) di Gresik menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat dan pihak berwenang. Kasus ini menyoroti pentingnya upaya pencegahan dan penanganan bullying di lingkungan sekolah untuk melindungi anak.
Beberapa siswa SD Gresik dikabarkan di-bully oleh beberapa teman sekelasnya. Kasus-kasus ini melibatkan berbagai bentuk intimidasi, termasuk kekerasan verbal dan fisik. Orang tua korban telah memberi tahu pihak sekolah tentang kejadian tersebut dan berharap dapat diambil tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Sekolah telah menanggapi insiden ini dengan serius dan sedang melakukan penyelidikan internal. Mereka berjanji untuk bekerja sama dengan orang tua dan guru untuk menyelesaikan masalah ini secara adil dan transparan. Selain itu juga meningkatkan program pelatihan anti-bullying dan meningkatkan pemahaman siswa akan pentingnya saling menghormati.
Pihak berwenang setempat juga terlibat dalam insiden tersebut dan bekerja sama dengan sekolah untuk memastikan keselamatan anak-anak di sekolah. Direktur Pelayanan Diklat Gresik menyatakan berkomitmen menjaga lingkungan belajar yang aman dan mendukung pencegahan perundungan.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya kesadaran dan tindakan bersama untuk mencegah perundungan di sekolah. Orang tua, guru, dan siswa diharapkan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung sehingga setiap anak merasa dihargai dan diberdayakan.
Korban mengalami trauma yang sangat parah hingga tidak berani kembali bersekolah, bahkan psikolog menyarankannya untuk pindah sekolah ke lingkungan baru.
"Sudah sebulan lebih sejak bulan Agustus, anak tersebut belum bersekolah. Masih trauma," kata Nur Sholikoh, kakak laki-laki Samsul Arif, kepada BBC News Indonesia Mochamad Sugiyono.
Sementara itu, ayah korban, Samsul Arif mengaku menyerahkan diri ke polisi untuk proses hukum kasus tersebut. Samsul melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gresik pada 28 Agustus 2021 karena mengatakan pihak sekolah tidak mau menyediakan CCTV pada saat kejadian karena adanya kerusakan.
Hariyanto, Kepala Dinas Pendidikan Gresik, berjanji akan menutup-nutupi perundungan di SDN 236. Ia mengatakan, seluruh temuan investigasi akan dipublikasikan ke media publik agar tidak terjadi kesimpangsiuran.