Lihat ke Halaman Asli

Fitri Zahrotul Ulya

Mahasiswa UIN Walisongo - KKN RDR 77 Kelompok 67

Pengenalan Sampah Organik dan Anorganik di TK Dharma Wanita oleh Kelompok 67 KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang

Diperbarui: 8 November 2021   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pengenalan Sampah Organik dan An Organik di TK Dharma Wanita oleh Kelompok 67 KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang

Boyolali, Selasa (26/11/2022) Kelompok 67 KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang adakan sosialisasi dan pengenalan antara sampah organik dan an organik di TK Dharma Wanita Desa Klewor Kabupaten Boyolali. 

Pengenalan ini bertujuan sebagai langkah awal untuk siswa siswi TK memahami cara yang tepat untuk membuang sampah. Siswa siswi TK Dharma Wanita dengan sangat antusias mengikuti kegiatan pengenalan sampah ini. Sriyani selaku Kepala Sekolah TK Dharma Wanita menyambut dengan antusias adanya kegiatan ini. 

Selain itu, kelompok 67 KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang juga memberikan satu pasang tempat sampah organik dan an organic di area TK Dharma Wanita. Kepala Sekolah TK Dharna Wanita menuturkan "Saya sangat berterimakasih dan senang dengan adanya kegiatan yang diselenggarakan kakak-kakak KKN, anak-anak juga begitu antusias mengikuti sosialisasi, saya berharap anak-anak mampu membedakan dan paham tentang pengolahan sampah dengan baik." 

Sosialisasi berjalan dengan lancar, hal ini ditunjukkan dengan keikutsertaan anak-anak dalam serangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang.

Salah satu hal yang mendasari Mahasiswa KKN RDR UIN Walisongo Semarang melaksanakan pengenalan sampah non organic dan organic dilingkungan TK adalah sebagai langkah awal untuk pengolahan sampah dengan tepat, benar, dan bermanfaat, seperti yang disampaikan oleh salah satu anggota KKN RDR UIN WS 77

" Program kerja ini dilakukan dengan alasan yang sangat luas, dengan pengenalan sampah diusia dini diharapkan kedepannya pengolahan sampah di desa ini mampu dilakukan secara benar  dan tepat, yang tentunya hal ini bisa berdampak pada kondisi dan kenampakan alam yang ada serta mampu mengurangi tumpukan sampah penyebab banjir. Adapun pengolahan sampah non organik yang benar dapat menambah pemasukan warga setempat."

Kegiatan ini untuk sosialisasi serta mengkampanyekan pengolahan sampah organik dan an organik secara baik dan benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline