Lihat ke Halaman Asli

Fitri Suci

Belajar menulis

Penonton atau Pelakon ?

Diperbarui: 12 September 2016   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Halo Kompasianer :)

Akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan tentang drama-drama dalam televisi yang lebih dari sekedar drama india atupun drama korea, drama kehidupan. Banyak dari kita *mungkin* (termasuk saya) yang menjadi penonton setia drama ini. Kadang saya memposisikan diri sebagai penulis naskah lalu menjadi lebih sok tahu dalam menentukan yang mana antagonis dan yang mana protagonis, lalu menduga-duga benar dan salah dari pelakon tersebut, ya lalu saya sadar itu berpotensi menjadi pergunjingan. Kebanyakan nonton drama kehidupan dalam televisi  (termasuk yang dibuat-buat maupun nyata) akibat dari kebiasaan nonton tv di  waktu senggang, lagi pula itu juga gegara program-program yang kurang berkualitas lebih banyak disuguhkan dibandingkan dengan yang berkualitas. 

Drama-drama kehidupan mungkin diciptakan untuk mengalihkan perhatian kita dari sesuatu yang lebih besar, membuat kita lebih peka terhadap drama kehidupan di televisi, bukan pada realita kehidupan di sekitar kita. Kadang kita lebih tahu tentang kehidupan pelakon yang jauh dalam layar kaca dibandingkan dengan kehidupan yang hanya dibatasi oleh pagar rumah dan tembok. Lebih baik kita menjadi pelakon dalam kehidupan nyata yg kita miliki, dan menjadi penonton untuk drama dalam televisi yang cukup hanya diambil hikmahnya saja :). 

Selamat Idul Adha 1437 H

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline