gambar : http://pusbinsdi.net/
Kebutuhan semen nasional terus meningkat, sampai akhir tahun 2011 konsumsi mencapai 48 juta ton, sedangkan produksi semen nasional ditahun yang sama hanya 45,43 juta ton jadi ada selisih minus 2,57 juta ton. Kekuarangan ini menjadi perhatian pemerintah kita dalam meningkatkan produksi semen, dengan menggandeng investor untuk membangun pabrik semen nasional di dalam negeri tentunya atas seijin Badan Koordinasi Penanaman Modal. Produksi ke sembilan produsen semen nasional belum dapat mencapai titik optimal, sehingga kita memerlukan penambahan produksi melalui pembangunan beberapa pabrik di beberapa daerah potensial.
Ada beberapa hambatan yang harus di perhatikana oleh pemerintah dalam merspon kebutuhan semen nasional, diantaranya adalah pengurusan izin investasi pembangunan pabrik yang terkendala oleh IUP (Ijin Usaha Pertambangan) didaerah. Kendala berikutnya adalah masih kurangnya infrastruktur pendukung serta antisipasi lonjakan harga semen. Kendala kendala ini harus diselesaikan dengan regulasi yang ketat dan tidak memberatkan investor.
Kunjungan Presiden SBY ke Sulawesi Selatan, salah satu agendanya adalah meresmikan pabrik Semen Tonasa Line V di Pangkep. Pabrik line V ini akan melengkapi produksi keempat pabrik semen tonasa yang sudah beroperasi, dan diharapkan produksi pabrik semen line V ini sebesar 2,5 juta ton sehinga total produksi PT Semen Tonasa pertahun mencapai 6,8 sampai 7 juta ton. Kita perlu sedikit bernafas lega karena produksi nasional kita ditahun 2013 mencapai 65 juta ton, ada kenaikan rata rata 7% dari tahun sebelumnya. Semoga dengan diresmikannya pabrik line V ini akan melengkapi kebutuhan semen nasional secara makro.
