Lihat ke Halaman Asli

Fitri Octaviana

Mahasiswa UIN Malang

Gerak Aksi KKM-DR ADIKARI UIN Malang Mengembangkan Marketing UMKM di Dusun Selokurung

Diperbarui: 2 Februari 2022   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Distributor Baru UMKM

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, mulai dari bahan pangan hingga destinasi wisatanya. Maka dari itu, tidak heran jika sumber daya alam selalu dikaitkan dengan tingkat pendapatan perekonomian dalam suatu negara. Kemudian melihat sektor pendapatan ekonomi masyarakat di Indonesia, kita mengenal salah satunya istilah UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). UMKM sendiri merupakan suatu usaha masyarakat yang dijalankan oleh perorangan, rumah tangga maupun  badan usaha kecil yang dikembangkan dan disesuaikan berdasarkan kriteria dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008. Yang mana, memiliki tujuan untuk menciptakan perekonomian yang produktif dan merata mulai dari perkotaan hingga pedalaman.

Terlepas dari potensi yang terkandung dalam pemanfaatan UMKM, di Indonesia sendiri masih terdapat beberapa kendala yang ditemui. Dan berdasarkan catatan negara, masyarakat Indonesia khususnya pelaku usaha kecil masih belum mampu mengikuti dan menguasai perkembangan yang ada. Kita ambil contoh dalam proses pemasaran (marketing), sekarang dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat masih banyak terdapat kasus pelaku usaha masih enggan untuk memanfaatkannya. Apalagi masyarakat yang mayoritasnya tinggal di pedalaman atau pinggiran, yang mana masih sangat minim dan terjangkau akan informasi teknologinya. Padahal, pemanfaatan teknologi dapat menjadi salah satu penunjang keberhasilan dan laju pertumbuhan UMKM.

Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKM-DR ADIKARI UIN Malang, salah satu program kerjanya ialah mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar. Kabupaten Malang, khususnya di wilayah Kecamatan Ngantang Desa Kaumrejo Dusun Selokurung memang terkenal dengan daerah penghasil kopi, durian dan talas. Maka, tidak heran masyarakat sekitar banyak memanfaatkannya sebagai sumber mata pencaharian. Salah satunya ialah pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbentuk UMKM kripik talas, UMKM opak gambir dan UMKM kopi.

UMKM kripik talas, yang mana di dusun Selokurung ini sudah berdiri cukup lama, bahkan sudah termasuk salah satu badan usaha terbesar yang ada di wilayah tersebut. Pemiliknya pun sudah memiliki cukup banyak karyawan sekitar 30 orang, yang berproduksi setiap hari dengan hari libur hari minggu. Untuk pemasarannya pun sudah cukup luas, hingga keluar kota seperti di malang kota, batu, surabaya, kediri dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu ternyata pemilik juga sudah memiliki pemahaman yang sangat baik dalam hal perizinan, seperti mengenai NIB dan P-IRT. Oleh sebab itu, UMKM kripik talas ini dipilih sebagai tempat belajar kita sebagai mahasiswa dalam pengenalan akan badan usaha kecil yang terdapat di pedalaman, mulai dari pembuatan, pengemasan, hingga pemasaran.

Kemudian ada UMKM opak gambir, yang mana di dusun Selokurung ini pemilik badan usaha individu yang masih baru didirikan sekitar empat bulan. Begitu pula dengan UMKM kopi yang juga masih baru sekitar tiga bulan dijalankan, dengan begitu kedua badan usaha ini masih terbilang belum memiliki persyaratan yang lengkap untuk masuk kriteria UMKM. Untuk produksinya pun kedua badan usaha ini masih belum dikatakan produktif karena masih belum menentu, dengan melihat ketergantungan pesanan yang ada. Begitu pula dengan persyaratan perizinan terkait NIB dan P-IRT keduanya masih belum memilikinya. Namun, disini kedua pemilik usaha dalam pemasaran (marketing) sudah terbilang mampu dalam memanfaatkan teknologi yang ada walaupun masih belum optimal dalam menjalankannya.

Dari penjelasan di atas dapat tergambarkan bahwa dengan latar belakang masyarakat di dusun Selokurung yang terbilang jauh dengan keramaian kota, tetapi mereka mampu mengikuti pekembangan yang ada. Dapat dilihat dari banyaknya UMKM yang ada disana, tidak jauh tertinggal dengan keadaan UMKM yang ada di kota. Bahkan ada salah satu UMKM yang sudah terkenal dan sudah beroperasi di luar daerah, yang mana itu menunjukkan keunggulan dari masyarakat. Dan tidak lupa dengan komunikasi antar warga yang sangat erat, disana terdapat organisasi kemasyarakatan seperti PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). Yang mana dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan segala kegiatan-kegiatan yang ada di wilayah tersebut, termasuk pemberdayaan UMKM.

Foto: UMKM Opak Gambir

Setelah mengamati keadaan masyarakat dusun Selokurung, mahasiswa KKM-DR ADIKARI UIN Malang membuat program kerja yang dalam bidang ekonomi dengan pengembangan marketing UMKM, yang masih menjadi salah satu problem. Kegiatan yang pertama ialah dengan membantu proses pembuatan UMKM baik itu kripik talas, opak gambir, maupun kopi. Selanjutnya, kami memberikan inovasi agar produk UMKM dapat menambah ketertarikan konsumen dengan menyarankan berbagai macam varian-varian yang diproduksi. Setelah disetujui oleh pemilik usaha, selanjutnya dalam proses pemasaran yang sebelumnya UMKM nya hanya bergantung dengan pesanan yang masuk dari wilayah sekitar. Sekarang kami mulai memperkenalkan dengan teknologi yang ada, seperti pemasaran melalui media sosial seperti shopee, instagram, tik tok dan masih banyak lagi. Pertama, kita membantu membuatkan label badan usaha yaitu UMKM opak gambir, kemudian membuatkan akun instagram beserta pengenalan cara upload ­barang. Sedangkan, untuk UMKM kopi kita membantu membuatkan akun shopee beserta pengenalan cara upload barang.

Karena di setiap UMKM memiliki keterbatasan dalam penguasaan media sosial, kami hanya memberikan apa yang diminta oleh pemilik badan usaha. Yang mana, kami fokus dapat membantu memperluas jaringan konsumen hingga keluar daerah Ngantang. Namun, dalam program kerja kami belum mampu membantu secara tuntas masalah persyaratan bagi pemilik usaha UMKM. Dengan kata lain kami belum tuntas membantu terkait perizinan NIB dan P-IRT, karena waktu yang dibilang cukup singkat. Sehingga kami hanya bisa membantu mengkoordinasi organisasi PKK dengan mengumpulkan seluruh UMKM yang ada di Selokurung, guna mendapatkan arahan dari pihak desa terkait persyaratan tersebut.

Foto: UMKM Kopi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline