Di sebuah desa kecil yang tenang hiduplah seorang anak laki-laki bernama Ezra. Ezra dikenal sebagai anak yang sangat menyukai untuk berpetualang mengelilingi desa, semua daerah di dekat desa kecil itu sudah pernah Ezra jelajahi kecuali satu tempat yang berada di atas desa.
Tempat itu adalah bukit yang dikelilingi dengan hutan-hutan yang rimbun. Pada suatu hari Ezra memutuskan untuk mencoba menjelajahi tempat itu karena semua tempat yang ada di desa telah Ezra jelajahi. Pada saat Ezra sedang berjalan menelusuri bukit itu tiba tiba Ezra menginjak sesuatu.
Ezra terkejut dan mencoba menelusuri benda yang dia injak, benda tersebut berkilau dan tersembunyi diantara akar dan rumput-rumput, Ezra mencoba menggali dan menarik benda itu keluar, Ezra melihat bahwa benda itu ternyata adalah jam kuno yang mungkin sudah tidak berfungsi.
Ezra membawa jam kuno itu pulang, saat sedang berjalan menuju rumah, Ezra bertemu dengan sosok kakek-kakek misterius yang menatap Ezra dengan tajam. Ezra pun bingung dan berhenti berjalan. Kakek tersebut mendekati Ezra dan berkata " Jam itu... Jam itu memiliki kekuatan luar biasa yang dapat memperlambat waktu".
Ezra tidak percaya dan berfikir bahwa kakek-kakek tersebut hanya berbicara omong kosong.
Setelah hari berlalu Ezra selalu memikirkan kata-kata dari kakek misterius itu, Ezra menjadi ragu akan kata-kata kakek misterius itu. Ezra pun akhirnya mencoba untuk menggunakan jam tersebut dengan memutar knop di samping jam kuno tersebut.
Tiba-tiba jam kuno itu mengeluarkan cahaya dan jarumnya berputar sangat cepat sampai akhirnya berhenti. Ezra kebingungan dan merasa bahwa kata-kata kakek misterius itu hanya bualan, Tetapi saat dia memperhatikan sekeliling suara-suara di luar mulai menjadi tenang dan saat ia melihat ke luar jendela, gerakan rumput-rumput menjadi lambat dan kicauan burung pun seolah-olah menjadi lambat. Ezra tidak percaya bahwa kakek tersebut tidak berbohong dan keajaiban seperti ini benar-benar terjadi.
Dengan jam kuno tersebut Ezra mulai banyak menghabiskan waktu, mulai dari bermain bersama teman-temannya sepuasnya, berbincang-bincang panjang dengan ayahnya dan dapat membantu pekerjaan ibunya tanpa terburu-buru, Ezra merasa waktu terasa menyenangkan dan ingin terus menjalani waktu seperti ini.
Namun seiring berjalannya waktu Ezra merasa bahwa waktu yang dia habiskan membuatnya merasa kehilangan momen berharganya karena meskipun dia memperlambat waktu Ezra tidak dapat melihat ketulusan dan kebahagiaan dari orang-orang di sekitarnya. Ezra tidak lagi merasakan kegembiraan dan makna yang ada pada setiap momen yang dia habiskan setiap harinya. Ezra mulai merindukan ketulusan dari satu detik yang dia jalani.
Pada suatu malam Ezra merenung di kamarnya sambil menatap jam kuno itu. Terlintas di benak Ezra kenangan-kenangan indah dan menyenangkan dengan orang-orang terkasihnya, meskipun momen itu singkat tapi itu sangat berarti untuknya dan Ezra menyadari walaupun waktu terbatas justru selalu memberikan kenangan indah di setiap momen yang dijalani.
Esok harinya Ezra memutuskan untuk memutar kembali knop di samping jam tersebut dan membawa jam tersebut kembali ke tempat asalnya. Saat diperjalanan Ezra bertemu dengan kakek misterius itu lagi, Ezra mendekati kakek itu dan sontak kakek misterius itu membisikan sesuatu kepada Ezra "nak setiap kali kau memperlambat waktu kau mencuri kebahagiaan pada momen tersebut, waktu yang berharga berarti bagaimana kita bisa menghabiskannya bukan tentang bagaimana kita dapat memperpanjangnya".
Setelah mendengar perkataan kakek misterius itu Ezra menyadari kesalahan yang telah dia perbuat dan bergegas menguburnya kembali di tempat dimana dia menemukan jam kuno tersebut.